Kinerja Jokowi-JK Masih Jauh dari Harapan, Ini Indikatornya

Siswanto Suara.Com
Rabu, 21 Oktober 2015 | 14:50 WIB
Kinerja Jokowi-JK Masih  Jauh dari Harapan, Ini Indikatornya
Ilustrasi Jakarta (Antara)

Suara.com - Lembaga Policy Research Network menilai kinerja Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam setahun terakhir belum maksimal. Menurut PRN target dan metode pembangunan yang tertuang jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah III, Nawa Cita, dan Trisakti masih jauh dari harapan.

"Salah satunya, visi membangun dari pinggir yang tertuang dalam Nawacita belum terlaksana dengan maksimal meski ditunjang oleh berbagai perangkat seperti UU No. 6 Tahun 2015 mengenai desa," kata Sekretaris Eksekutif PRN Muhammad Ikhsan dalam Seminar Publik yang bertema Satu Tahun Pemerintahan Joko Widodo: Prospek dan Tantangan" di kampus S2 Paramadina, gedung Energy Tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (21/10/2015).

Ikhsan menambahkan target pertumbuhan ekonomi dalam RPJM III yaitu sekitar 6-7 persen, ini masih sangat berat. Menurutnya, jika mengacu kondisi perekonomian nasional pada saat ini, pertumbuhan di atas 5 persen saja masih sulit untuk direalisasikan.

"Meski faktor eksternal berkontribusi besar terhadap kondisi ini, pemerintah dianggap belum memiliki langkah taktis untuk antisipasi kondisi ini. Padahal, terdapat banyak bukti dan data yang memperlihatkan tren perlambatan ekonomi dunia untuk beberapa waktu ke depan," kata dia.

Ikhsan juga mengungkapkan bahwa berbagai program kesejahteraan banyak dikeluarkan mulai dari jaminan kesehatan nasional, pendidikan, hingga kurikulum 2015. Namun, katanya program-program tersebut menghadapi berbagai penghalang mulai dari fasilitas yang belum menunjang pelaksanaan hingga pertarungan kepentingan antara stakeholder.

"Baru-baru ini, masalah lingkungan juga menjadi sorotan. Pemerintah dinilai lalai mengantisipasi kebakaran hutan tahunan hingga berkepanjangan dan berdampak global," katanya.

Seminar dihadiri Rektor Paramadina Firmansyah, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Leonard Tampubolon, dan sejumlah narasumber, seperti Direktur KPPOD Robert Endi Jaweng, Staf Khusus Wakil Presiden Wijayanto Samirin, dan Direktur Article 33 Chira Retno Septyandrica.

PRN merupakan jaringan yang beranggotakan sebelas organisasi think tank yang didanai oleh Policy Research Grant dalam program Program Representasi USAID. Kesebelas anggota PRN, yakni CSIS, LPEM UI, KPPOD, TII, WRI, IRE, PPPI Universitas Paramadina, Demos, Perkumpulan Prakarsa, Article 33, YIPD. (Muhamad Ridwan)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI