Suara.com - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Muliaman D. Hadad mengatakan sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor ini terhadap PDB Indonesia mencapai 13,6 persen atau tertinggi kedua setelah sektor industri pengolahan yang mencapai sebesar 20,8 persen.
"Sayangnya, dari total 26,1 juta rumah tangga usaha pertanian diIndonesia, 56 persen di antaranya memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar. Selain itu, kendala terberat yang dihadapi oleh para petani kita ini adalah kesulitan permodalan. Tak heran jika petani sulit mendapatkan pembiayaan formal yang jauh lebih efisien sehingga kesejahteraan petani tak kunjung mengalami perbaikan," kata Muliaman dalam pertemuan khusus Kadin, ISEI, dan Pisagro di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2016).
Dia mengajak petani Indonesia untuk mengikuti program Inovasi Rantai Nilai Argo untuk mempermudah para petani mendapatkan permodalan formal. Dengan demikian mereka dapat meningkatkan kualitas hidup.
Muliaman menambahkan skema inovasi rantai nilai bagi sektor argo merupakan kredit usaha rakyat plus. Skema ini memiliki manfaat tambahan seperti pembiayaan hidup selama masa tunggu panen.
"Jadi ini sudah saatnya permodalan formal kita perluas. Kalau tidak dari sekarang, maka petani kita akan terus menurun dan produktivitas di sektor argo dapat terganggu. Ini merupakan bentuk insentif pemerintah kepada petani di Indonesia," katanya.