Sejak 1998, Pertumbuhan Industri Non Migas Selalu Rendah

Senin, 22 Agustus 2016 | 08:27 WIB
Sejak 1998, Pertumbuhan Industri Non Migas Selalu Rendah
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Orasi Ilmiah di kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2016). [Dok Kementerian Perindustrian]

Dalam rangka meningkatkan kinerja sektor industri nasional, diperlukan strategi pembangunan industri nasional untuk memperkuat struktur industri yang meliputi antara lain; pembangunan kualitas sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur industri. Pendalaman struktur industri dilakukan melalui hilirisasi, terutama di sektor agro, Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam, dan Industri Kimia Dasar berbasis Migas dan Batubara.

Hilirisasi industri mendorong pertumbuhan industri yang jauh lebih tinggi, yang berpeluang memperluas penyerapan tenaga kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan cadangan devisa negara melalui peningkatan penerimaan devisa ekspor dan juga penghematan devisa impor. 

Untuk menjalankan program tersebut, Kementerian Perindustrian membaginya dalam tiga tahap rencana pembangunan industri, yaitu: Tahap I (2015-2019) fokus meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam,Tahap II (2020-2024) fokus Keunggulan Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan, dan Tahap III (2025-2035) menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh.

Rencana pembangunan industri tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat dan dalam, berdaya saing tinggi di tingkat global, serta berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin mendapat gelar sebagai warga kehormatan keluarga besar ITB yang disampaikan oleh Rektor ITB Kadarsah Suryadi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI