RI dan Australia Bahas Peluang Investasi Rantai Pasok Dingin

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 28 September 2016 | 00:34 WIB
RI dan Australia Bahas Peluang Investasi Rantai Pasok Dingin
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (berdiri). [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejauh ini, tren perdagangan Indonesia-Australia pada 2011-2015 turun sebesar 4,25 persen. Total perdagangan Indonesia dan Australia pada 2015 hanya mencapai 8,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 19,8 persen dari sebelumnya 10,6 miliar Dolar AS pada 2014. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Australia pada 2015 sebesar 3,7 miliar Dolar As. Pada tahun yang sama, impor Indonesia dari Australia sebesar 4,8 miliar Dolar AS. Dengan nilai tersebut, perdagangan Indonesia dengan Australia mengalami defisit sebesar 1,1 miliar Dolar AS.

Ekspor utama Indonesia ke Australia tahun 2015 adalah other tubes & pipes disusul wood, tubes, pipes and hollow profiles dan reception apparatus for television. Sementara impor utama Indonesia dari Australia adalah wheat and meslin, disusul live bovine animals, cane or beet sugar, coal, dan iron ores and concentrates.

Investasi Australia di Indonesia tahun 2015 mencapai 168 juta Dolar AS dengan jumlah proyek 443 yang meliputi sektor pertambangan; listrik, gas dan air; industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik; konstruksi; serta hotel dan restoran.

Victoria merupakan salah satu Negara Bagian Australia dengan luas 237.629 km² beribukota Melbourne, dengan penduduk terpadat kedua setelah New South Wales. Victoria dikenal sebagai pusat industri manufaktur terbesar di Australia. Industri produk susunya mewakili 13 persen dari seluruh perdagangan produk susu Australia dan menduduki urutan kedua terbesar di sektor industri makanan.

Impor Indonesia khusus dari Negara Bagian Victoria tahun 2014 tercatat sebesar AUD 765 juta, dengan produk impor utama milk, cream, whey & yoghurt; beef; wheat; other primary plastics; fruits & nuts; cotton; animal feed; edible products & preparations, nes; pulp and waste paper; meat (exclude beef). Sementara itu Indonesia tidak mencatatkan ekspor langsung ke Negara-Bagian Victoria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI