Suara.com - Trend bisnis properti diprediksi bakal terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal itu tak lepas karena membaiknya indikator ekonomi serta pertumbuhan positif siklus pasar properti.
Diperkirakan, perkembangan properti terus melaju hingga nilai rumah tidak lagi bisa diperoleh dengan harga murah. Bahkan semakin sulitnya penyediaan lahan di sejumlah kota besar dinilai menjadi salah satu faktor harga properti naik hingga 125 persen per tahun. Kemudian, menjawab tingginya permintaan hunian itu, pameran bertajuk Indonesia Properti Expo 2017 yang digelar di Hall A-B, Jakarta Convention Center, Jakarta pada 11-19 Februari 2017 akan hadir menyasar segmen generasi milenial untuk beli properti sejak dini.
Direktur Utama PT. Ad-House Indonesia Cipta Soedirman Zakaria sebagai penyelenggara expo, mengatakan segmen pasar generasi milenial menjadi tantangan tersendiri.
"Faktor lokasi, gaya hidup, luas, dan fasilitas yang ditawarkan lingkungan sekitar menjadi pertimbangan dalam menentukan hunian masa depan bagi generasi milenial. Jika di tahun 2017 ini masih ada harga rumah senilai tiga ratus jutaan, diprediksi harga itu tidak akan bisa diperoleh dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun mendatang," ungkap Soedirman Zakaria.
Oleh karena itulah, pihaknya yang menjadi penyelenggara pameran properti secara reguler sejak 1992 itu kembali menggelar pameran properti selama 9 hari untuk menciptakan dan meningkatkan peluang pasar properti di Tanah Air. Pihaknya menerapkan "revenue management strategies" untuk menjadikan pameran Indonesia Properti Expo yang dikelolanya menjadi tepat sasaran.
"Melihat cara generasi milenial di Indonesia dalam memilih hunian memang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan kami," tambahnya.
Managing Director PT. Adhouse Indonesia Cipta Igad Permana mengakui bahwa hasil analisis dari kuisioner yang diisi oleh pengunjung pameran serupa sebelumnya menunjukkan, 92 persen pengunjung merasa sangat puas terhadap pameran yang telah berlangsung pada Februari dan Agustus 2016.
"Semoga event di Februari ini memberikan manfaat bagi masyarakat yang menginginkan hunian dengan harga terjangkau," ujarnya.
Sebagai daya tarik, pihaknya menyediakan grand prize 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya yang akan diundi bagi pengunjung yang menghadiri pameran Indonesia Properti Expo 2017.
"Hanya dengan mengisi data pada pintu masuk, akan berkesempatan mengikuti undian di akhir acara," kata Igad.
Pameran itu diikuti 120 peserta hunian non subsidi dan 100 peserta hunian bersubsidi, dengan menampilkan 700 proyek properti yang tersebar di seluruh Tanah Air. Proyek yang ditampilkan meliputi apartemen, kondotel, pergudangan, perumahan, dan pertokoan yang tersebar di lokasi strategis yang diharapkan dapat menarik daya beli generasi milenial.
Lokasi itu meliputi Jabodetabek, Karawang, Cikampek, Sumedang, Sukabumi, Bogor, Banten, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Jombang, Bali, Balikpapan, Bintan, Makassar, Palembang, Banjarmasin, dan kota-kota besar lainnya.
Pameran ini mendapat dukungan dari DPD REI DKI Jakarta, Kementerian PUPERA, dan Kementrian BUMN. BTN pun turut andil dalam penyelenggaraan pameran Indonesia Properti Expo dengan menjadi "official bank" yang memberikan penawaran suku bunga rendah 4,67 persen fixed untuk 1 tahun. Pihaknya menargetkan sebanyak 400.000 pengunjung yang berasal dari masyarakat konsumen produk properti, pengusaha kontraktor, konsultan dan perbankan, pejabat pemerintah, serta pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.