“Tapi redistribusi aset dan reforma agraria ini bukan bagi-bagi lahan. Saya enggak mau kita hanya bagi-bagi, kemudian tanah itu dijual lagi. Ini sebuah skema yang harus dibicarakan secara detail,” kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden berharap kongres ini akan menghasilkan masukan-masukan yang detail, konkrit dan riil bagi pemerintah untuk kepentingan masyarakat dan umat.
"Saya ingin kongres mengenai redistribusi aset ini diperdalam, dibahas secara detail," ungkap Presiden.
Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa dirinya telah mengutus sejumlah menteri untuk ikut berperan dalam perkembangan ekonomi mikro, kecil, dan menengah di Tanah Air. Peran para menteri sangat penting agar menghasilkan kemitraan yang saling menguntungkan.
"Ini akan saya paksakan. Bukan saya ajak lagi. Saya baru ketemu 1,2,3,4 baru setuju, tapi saya minta dengan jumlah yang lebih banyak karena ini menyangkut kemitraan yang betul-betul besar dan rakyat diuntungkan," ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan sejumlah aset besar yang telah kembali menjadi milik Indonesia setelah sempat dikuasai oleh asing beberapa waktu lalu di antaranya adalah Blok Mahakam dan tambang emas terbesar di Nusa Tenggara.
Hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin. Tampak pula hadir, Menteri Peindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pedagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.