Suara.com - Siapa sih yang nggak tahu mobil Ferrari? Mobil sport mewah yang biasanya dimiliki orang-orang kaya. Untuk mendapatkan mobil mewah tersebut tentunya harus dengan usaha yang keras.
Jual berlian misalnya, atau jadi pengusaha tambang sepertinya bakal bisa membeli mobil mewah tersebut.
Namun, tahukah Anda ada penjual celana dalam yang bisa membeli mobil sport mewah tersebut. Dia adalah Hanan Supangkat, pria kelahiran 1981 ini menjalankan bisnis celana dalam dengan merek Rider.
Hanan Supangkat dikabarkan telah memiliki Ferrari 458 Speciale dan Ferrari 360 Modena. Seperti apa sih cara dia menjalankan bisnis hingga bisa punya mobil sport mewah hingga didapuk menjadi Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI)? Simak ulasannya seperti dilansir dari laman Moneysmart.id.
Tak Mengandalkan Keluarga
Setelah menyelesaikan kuliahnya di California, Amerika Serikat, Hanan Supangkat diminta bekerja di perusahaan sang kakek H. Max Mulyadi Supangkat dan ayahnya Henry Supangkat yang telah lebih dulu terjun di bisnis tersebut.
Meski bekerja di perusahaan sang kakek dan ayah, Hanan Supangkat justru tidak hanya duduk di balik meja saja. Hanan Supangkat terjun langsung ke pabrik pembuatannya.
Menjadi anak owner tak membuatnya jadi bermalas-malasan, justru Hanan Supangkat merasa beban berat harus ditanggungnya karena harus menjalankan roda perusahaan keluarga.
Merambah ke Kota-kota Besar
Jangan difikir perusahaan yang dijalankan oleh keluarga Hanan Supangkat mulus dan selalu mencetak untung. Waktu Hanan Supangkat masuk ke perusahaan itu, market share-nya tak sampai 10 persen.
Merek-merek dagang lainnya rupanya mulai menguasai pasar. Tak ingin tergerus oleh merek dagang lain, Hanan Supangkat memutuskan untuk memperluas jalur distribusinya ke kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Bali, Makassar, Palembang, Bangka, Medan dan Bandung.
Selain memasukan produknya ke Hypermart, Hanan Supangkat juga tak segan-segan untuk mendistribusikan barang dagangannya ke toko-toko kelontong.
Berani Berinovasi
Hanan Supangkat sadar bahwa kebutuhan akan celana dalam cukup besar. Namun, jika celana dalam yang dijual desainnya monoton, produknya bakal ditinggalkan.
Menyadari hal itu kemudian dirinya membuat terobosan dengan menciptakan celana dalam untuk sport hingga untuk anak-anak.