Imbas Lion Air Jatuh, KAI Rasakan Lonjakan Penumpang

"Sleeper okupansinya bagus, sekitar 80 persen."
Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I (KAI Daop I) menyebut ada peralihan penumpang pesawat ke kereta api. Terutama beralih ke kereta sleeper.
Executive Vice President KAI Daop I, Dadan Rudiansyah menjelaskan, kemungkinan peralihan dikarenakan adanya kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang pada Oktober lalu.
"Mungkin ada kecelakaan (pesawat), pengguna beralih ke kereta sleeper. Ada juga beberapa penumpang yang bilang saya mau naik kereta api aja," ujar Dadan dalam konferensi pers di Hotel Luminor, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2018).
Dadan menuturkan, sejak peralihan tersebut tingkat keterisian penumpang atau okupansi kereta sleeper meningkat. Dia mencatat, hingga saat ini okupansinya mencapai 80 persen.
Baca Juga: Tiket Nyaris Sold Out, Kai EXO Sapa Fans Jelang Konser di Jakarta
"Sleeper okupansinya bagus, sekitar 80 persen. Jadi kan ada 18 tempat duduk, 15 tempat duduk terisi semua. Apalagi kalau Jumat itu penuh," imbuh dia.
Untuk diketahui, kereta sleeper memang kereta mewah, karena mempunyai fasilitas kelas atas.
Adapun fasilitas dalam kereta sleeper antara lain, kursi yang bisa direbahkan 160 derajat, sandaran kaki elektrik, televisi 12 inchi dengan headset, lampu kaca, dan lain-lain.
Saat ini, kereta sleeper hanya dioperasikan KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Pasarturi. Sementara, harga tiket kereta sleeper mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca Juga: KAI Commuter Kembali Kedatangan Dua Rangkaian Kereta KRL Asal China