Produktivitas padi dengan metode tanam Jarwo meningkat rata-rata dari 3,3 ton per ha, menjadi sekitar 4,7 ton per ha.
"Begitu juga di Kabupaten Subang. Ongkos tanam manual sebesar Rp 3,5 per ha dibanding dengan Transplanter Jarwo hanya Rp 1,8 juta per ha. Rata-rata produktivitas padi yang menerapkan metode tanam Jarwo mencapai 7,6 ton per ha," tambahnya lagi.
Keuntungan, sambung Andi, dirasakan juga oleh Kelompok Tani Suka Maju, Dusun Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dengan mesin transplanter, biaya tanam secara manual menjadi Rp 2 juta per ha.
"Sedangkan dengan transplanter sebesar Rp 1,9 juta per ha, dengan rata-rata produktivitas padi, dengan metode tanam jajar legowo mencapai 7,5 ton per ha," pungkasnya.