Oleh karenanya, kata Agus, lulusan pendidikan tinggi vokasi harus memiliki modal yang cukup dalam menghadapi persaingan regional maupun global.
"Bahkan secara khusus, juga akan mampu menjawab tantangan yang muncul di era Revolusi Industri 4.0 ini," katanya.
Kini bahkan kemampuan vokasi Indonesia cukup menggembirakan. Mengutip Global Talent Competitiveness Index 2017, Indikator Vocational & Technical Skills Indonesia berperingkat paling baik di antara indikator-indikator lainnya.
"Indonesia menempati ranking 13 dari 27 di kelompok negara lower-middle income. Padahal fokus pemerintah selama ini dalam pengembangan vokasi dinilai masih kurang memadai," kata Mensos.
Oleh karena itu, pendidikan vokasi di era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi kesepakatan bersama, dan selanjutnya menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam penyiapan platform untuk mempermudah akses ke pasar kerja.
Dalam laporannya kepada Mensos, Harry Z. Soeratin menyatakan, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan secara resmi nomenklatur baru perguruan tinggi di bawah Kemensos, yaitu STKS Bandung menjadi Poltekesos kepada seluruh sivitas akademika, seluruh stakeholder, dan kepada masyarakat luas.
"Selanjutnya, Poltekesos Bandung menjadi identitas dan nama baru secara resmi dalam korespondensi akademik maupun non akademik," katanya.
Menurut Harry, perubahan nomenklatur dari STKS Bandung menjadi Poltekesos sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Ristek Dikti.
"Yakni agar melakukan perubahan kelembagaan dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik," katanya.
Baca Juga: Rekrutmen Pejabat Baru, Kemensos : Proses Berjalan Akuntabel
Menurut Harry, perubahan kelembagaan Sekolah Tinggi menjadi Politeknik adalah suatu keniscayaan untuk meningkatkan peran pendidikan tinggi kementerian lain dalam mencetak dan meningkatkan kualitas SDM sesuai kebutuhan kementerian yang bersangkutan.
"Perubahan nomenklatur kelembagaan STKS Bandung menjadi Politeknik tentu saja menjadi suatu peristiwa monumental untuk disambut dengan sukacita oleh sivitas akademika, seluruh stakeholder, dan kita semua," katanya.