Dia mengatakan, kuncinya adalah pembangunan tenaga kerja di Indonesia dan pemerintah sudah melakukan kebijakan-kebijakan yang melibatkan dunia industri, agar program-program yang ada sesuai dengan kebutuhan.
“Hal ini sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu, dan buktinya, penyerapan lulusan BLK meningkat. Selain itu, pemerintah juga sudah melakukan peningkatan kualitas instruktur dan sarana pelatihan,” paparnya.
Menurut Harijanto, Wakil Ketua KPVN, saat ini sangat dibutuhkan landasan untuk membangun vokasi dengan ekosistem yang mantab. Industri garmen atau sepatu kesulitan untuk mencari tenaga kerja menjahit.
“Pengusaha ingin kemudahan investasi, dan dibarengi dengan mencari pekerja terampil. Iklim investasi dan pelatihan vokasi menyiapkan pekerja terampil itu sangat penting,” ujarnya.