Citi Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,3 Triliun di Kuartal II 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 21:55 WIB
Citi Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,3 Triliun di Kuartal II 2025
Citibank membukukan laba bersih lebih dari Rp 1,3 triliun di kuartal kedua tahun 2025. [Suara.com/Rina Anggraeni]

Suara.com - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih lebih dari Rp 1,3 triliun di kuartal kedua tahun 2025. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih secara year-on-year sebesar 11 persen dan rasio low-cost fund yang meningkat menjadi 75 persen.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengungkapkan dengan  hasil positif ini, Citi Indonesia membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 13,6 persen dan Return on Assets (ROA) sebesar 3,6 persen.

"Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 295 persen dan 160 persen, di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan," katanya dalam acara Paparan Citi Indonesia, Selasa (19/8/2025).

Kata dia, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dilaporkan sebesar 40,1 persen, meningkat dari 36,2 persen pada tahun sebelumnya. Citi akan terus menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas usaha.

"Pada triwulan kedua 2025, Citi Indonesia kembali mencatatkan kinerja yang positif, didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 11 persen secara year-on-year, dan rasio low cost fund yang meningkat menjadi 75 persen," katanya.

Pencapaian ini menunjukkan ketahanan bisnis Citi Indonesia di tengah dinamika pasar dan ketidakpastian ekonomi dalam skala global. Keunggulan jaringan global Citi, didukung dengan penyediaan layanan dan solusi digital keuangan Citi yang menyeluruh, terus menjadi pembeda utama dalam mendukung klien institusional lintas negara.

Sepanjang triwulan kedua 2025, lini bisnis Corporate Banking di Citi Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Citi Indonesia terus berkomitmen memberikan layanan dan solusi perbankan kepada beragam klien, mulai dari perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, hingga sektor publik.

"Pada bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS), Citi Indonesia mencatat pertumbuhan positif tahun ke tahun pada triwulan kedua 2025, didorong oleh peningkatan volume kliring mata uang asing sebesar 17 persenn dan peningkatan pemakaian kartu komersial sebesar 8 persen," jelasnya. 

Melalui solusi Pembiayaan Rantai Pasokan, TTS mendukung klien dalam menyediakan bantuan modal kerja kepada pemasok lokal di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Kasus Rekening Nikita Mirzani, Eks Ketua PPATK Ungkap Pasal Sakti yang Lumpuhkan Rahasia Bank

Pada tahun 2025, Citi Indonesia mencatat pertumbuhan pemasok yang terdaftar ke dalam program sebesar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI