Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa penipuan keuangan paling banyak menyerang perempuan lajang dan bapak-bapak kesepian. Para pelaku biasanya menggunakan modus love scam alias berkedok cinta.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi mengatakan love scam adalah penipuan online yang menggunakan modus mencari pasangan.
"Karena semuanya itu pasti terkait sama duit. Enggak mungkin enggak terkait sama uang. Love scam juga, ini cewek-cewek yang masih single atau bapak-bapak sudah menikah tapi kesepian, itu banyak sekali yang menjadi korban dari love scam," katanya dalam acara Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Tidak hanya modus love scamming, beberapa penipuan jual beli di toko online. Untuk itu OJK pun bekerjasama dengan Kementerian dan Lembaga dalam mencegah penipuan di sektor jasa keuangan.
"Itu banyak sekali. Jadi yang banyak itu pertama penipuan terkait jual-beli online, perdagangan. Jadi makanya ada kementerian perdagangan," katanya.
Tidak hanya itu, dia menekankan pentingnya meningkatkan literasi dan kewaspadaan masyarakat sebagaigarda terdepan melawan scam. Ada tiga hal yang menjadi kunci dalam kampanye nasional ini.
Pertama, sinergi lintas sektor antara regulator, pelaku industri, pemerintah, dan media. Kedua, edukasi dan literasi publiksebagai benteng pertama perlindungan. Ketiga, partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan kampanye nasional anti-scam ini sebagai gerakan kolektif.
"Ini merupakan bentuk komitmen kita semua untuk mendukung Asta Cita Pemerintah, dengan bersama-sama di Indonesia AntiScam Center ini, kita melakukan kolaborasi upaya preventif dan penindakan,” kata Friderica.
Sementara Menteri Komdigi Meutya Hafid mengharapkan mengimbau agar masyarakat selalu waspada serta lebih berhati-hati dalam bertransaksi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah OJK Hapus Utang Bank? Ini Penjelasannya
“Kerja ini bukan dimulai hari ini, tapi sudah sejak sepuluh bulan lalu saat Ketua OJK pertama kali berdiskusi mengenai Anti-Scam Center. Alhamdulillah hari ini sudah beroperasi baik. Dengan itu, kita bisa bekerja lebih cepat lagi dan kesadaran masyarakat tetap penting yaitu untuk melindungi diri, dan segera laporkan bila terjadi apa-apa,” ujar Meutya.