Anak Muda Asal Indonesia Ini Masuk Tokoh Forbes Under 30

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 23 Maret 2020 | 16:40 WIB
Anak Muda Asal Indonesia Ini Masuk Tokoh Forbes Under 30
CEO & Co-Founder Xendit, Moses Lo.

Kemudian hambatan berikutnya adalah mencari orang yang tepat. Persoalan disini, kata Moses Lo, bakat itu sulit ditemukan, terutama ketika bersaing dengan unicorn-unicorn di Indonesia. Apa yang dia lakukan adalah memberikan tawaran kepada sekelompok teman dan menawarkan apa yang membuat mereka lebih baik daripada unicorn.

“Kami mengatakan bahwa kami belajar coding dari UC Berkeley. Kami tidak dapat membayar Anda lebih banyak dari perusahaan lain tetapi kami dapat pastikan bahwa Anda akan bekerja dengan teman-teman terbaik Anda. Kami juga akan mengajari Anda tentang coding seperti bagaimana kami belajar tentang coding. Kami mengirimkan penawaran tersebut ke 10 orang dalam 1 grup pertemanan dan berharap 2-3 mengiyakan penawarannya. Ternyata, 10 orang tersebut mengatakan iya. Kami sangat senang akan respon positif tersebut, dan kami terus mengajak grup teman-teman di sekitar kami untuk bekerja bersama di Xendit,” sambungnya.

Transformasi

Menurut Moses Lo, selama 4 tahun perjalanan Xendit, pihaknya terus melakukan transformasi. Ketika karyawan mereka berjumlah sampai 10 orang, Moses mengakui tidak tahu apa yang mereka lakukan, dan mereka terus bereksperimen sampai menemukan sesuatu yang dapat berhasil.

Ketika karyawan bertambah 10-50 orang, mereka bekerja sama dengan sangat baik melawan semua masalah, mencoba melayani beberapa pelanggan yang mereka miliki dan bertumbuh bersama.

Ketika jumlah karyawan terus bertambah menjadi 100, saat itu mereka sangat peduli dengan budaya yang diterapkan di Xendit. Mereka melakukan 1:1s (sesi dengan manajer untuk bimbingan agar dapat terus tumbuh di perusahaan ini-Red) dengan semua karyawan dan memberlakukan feedback session. Masalah dan kegagalan masih sering terjadi dan mereka terus belajar.

“Kami sudah mulai memiliki product-market fit yang pas, dan kami sangat menikmati proses pengembangan bisnis ini,” ucapnya.

Kemudian, saat mereka sudah punya hingga 250 karyawan, sambung Moses Lo, hanya di bawah setahun tim Xendit menjadi semakin besar. Mereka harus membayar kembali utang teknis, menskalakan infrastruktur dan produk kami agar sesuai dengan permintaan konsumen. Budaya Xendit diuji karena mereka banyak merekrut tetapi disaat yang bersamaan harus memastikan budaya Xendit tetap terasa.

“Saya senang karena para pendatang baru dan orang yang lebih senior terus memberikan umpan balik yang positif tentang betapa hebatnya budaya di Xendit,” kata Moses.

Baca Juga: Kembali Puncaki Forbes, Taylor Swift Jadi Selebriti Terkaya 2019

Mendukung Perkembangan Pribadi Tim Xendit

Selain ingin berkontribusi bagi lahirnya generasi unicorn selanjutnya melalui produk yang ditawarkan, serta membangun efek positif bagi perekonomian Indonesia, Moses Lo ternyata punya misi pribadi untuk diwujudkan.

“Misi pribadi lain adalah untuk membangun perkumpulan (alumni) Xendit. Kami ingin Xenpeeps dapat memulai bisnis yang bermanfaat bagi negara ini, dan berpotensi menjadi unicorn berikutnya. Karena alasan ini, kami menghabiskan banyak waktu untuk berinvestasi ke karyawan kami, dan memastikan budaya kami tetap kuat meskipun tumbuh dengan cepat,” harap Moses.

Dia sendiri yakin akan bisa mendorong terwujudnya impian itu. Apalagi posisi Xendit saat ini tengah berada di awal sesuatu yang luar biasa.

“Dilihat dari skala ekonomi digital, pencapaian kami tahap awal sudah luar biasa, dan penetrasi yang cukup baik dan bisa dipacu lebih tinggi lagi. Jika kita melihat ekonomi negara maju, mereka berada pada penetrasi 10-30 persen. Itu berarti kita setidaknya memiliki pertumbuhan yang besar di depan kita. Itu peluang besar," tuturnya.

Ketika ditanya apa saran dia kepada generasi muda Indonesia yang sedang membangun perusahaan startup, Moses Lo sangat semangat melihat perkembangan generasi pendiri startup selanjutnya. Hanya saja selama dalam pengamatannya berada di lingkungan startup ini, dirinya telah melihat banyak orang membuat kesalahan, sehingga perlu dibenahi. Apa saja?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI