PII Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Langkah Awal Mendesain Ulang Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 10 September 2020 | 15:42 WIB
PII Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Langkah Awal Mendesain Ulang Indonesia
Diskusi dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25.

Suara.com - Pandemi Covid-19 menjadi kawah candra di muka ketahanan nasional bagi bangsa-bangsa di dunia. Peringkat Indonesia dalam konteks ekonomi dunia ke depan sangat ditentukan pada masa pandemi Covid-19 ini.

Sebelum pandemi, sejumlah lembaga internasional memprediksi bahwa Indonesia bakal menjadi salah satu kekuatan dunia pada 2030. Namun demikian, pandemi mengubah banyak hal secara drastis pada sejarah dan peradaban manusia.

“Bagi Persatuan Insinyur Indonesia, pandemi merupakan langkah awal untuk meredesain Indonesia. Kami, para insinyur memilih untuk melakukan refleksi dan reimagination, mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan selama dan setelah pandemi,” kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto, ditulis Kamis (10/9/2020).

Hal itu disampaikan Heru saat peluncuran dan bedah buku daring "Redesigning Indonesia: An Engineer's View". Buku ini adalah hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan PII pada 6-7 Mei 2020 dan melibatkan 26 pakar dari berbagai institusi pemerintahan, perusahaan dan perguruan tinggi.

Selain Heru, diskusi dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25 ini menghadirkan Meristek Bambang Brodjonegoro, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, Waki Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, Sekretaris Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Raden Pardede.

Heru menyampaikan, pandemi Covid-19 berdampak besar pada bidang keinsinyuran di Indonesia. Sektor perumahan dan kemaritiman terimbas paling besar. Sementara, sektor teknologi informasi dan komunikasi justru mengalami kenaikan signifikan.

“Betapa pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung gaya baru hidup kita selama masa pandemi,” ujarnya.

Heru mengatakan pandemi memang membuka peluang baru bagi industri software seperti Zoom, smart city, broadband, e-commerce dan logistik, virtual reality, dan telehealth.

Dalam menyiapkan periode paska pandemi, PII merekomendasikan untuk melakukan transformasi digital, penguatan industri nasional untuk kemandirian, ketahanan nasional nir-militer, serta transformasi keinsinyuran.

Baca Juga: Menikah di Tengah Pandemi, Ini Solusinya

Kemandirian nasional perlu diterapkan dalam melakukan transformasi digital. PII menilai sudah saatnya Indonesia membangun jaringan intranet mandiri.

“Membangun jaringan intranet mandiri biayanya memang tidak ringan,” ungkapnya.

Kemandirian pangan juga perlu serius digarap pemerintah. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membangun food estate. Pada kawasan itu nantinya lahan pertanian dan perkebunan terintegrasi dengan peternakan.

Tak kalah penting, Indonesia mesti meningkatkan kemampuan melakukan deteksi dini dan menangkal serangan biologis.

Maka dari itu, pemerintah dapat memberdayakan jejaring rumah sakit militer untuk fokus mengembangkan kedua kemampuan tersebut. Untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran tersebut, para insinyur mesti berperan besar dalam mewujudkan perubahan besar di Tanah Air.

Heru menjelaskan, pandemi Covid-19 ini harus benar-benar bisa membuka mata dan pikiran masyarakat Indonesia lebar-lebar untuk menata ulang cara kita membangun bangsa dan negara ini.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI