Meski pandemi Covid-19 membuat beberapa program tertunda, seperti pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Koperasi untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat, namun tak mengurangi produktivitas pengembangan Kampung Aren semakin berdaya.
Salah satunya program rumah bibit yang awalnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan penghijauan lingkungan, melalui kerjasama warga untuk pembibitan benih tanam, memiliki produktivitas tinggi, hingga sebagian hasilnya diminati banyak pihak dan mampu menutupi biaya operasional harian.
“Setidaknya selama Covid-19, operasional rumah bibit tertutupi dan warga juga mendapat manfaat, karena yang terlibat program ini menerima bagi hasil,” papar Anggi.
Upaya lain, sejumlah program dirasionalisasi dan diarahkan kepada aktivitas sosial dalam mengatasi dampak Covid-19, seperti tindakan preventif melalui pembagian Alat Pelindung Diri (APD), penyediaan wastafel portable di berbagai titik kawasan, hingga posko tanggap Covid-19 untuk membantu kebutuhan harian warga sekitar yang terdampak.
Kepedulian tersebut juga tak lepas dari kontribusi Pupuk Kaltim yang terus mengedukasi warga agar
pro aktif mengusulkan tetangga atau warga sekitar yang terdampak Covid-19, sebagai penerima manfaat program yang diatur berdasarkan kesepakatan warga.
“Program ini mulai merambah ke kampung sebelah, sesuai kesepakatan tidak memberlakukan sekat RT tapi menyeluruh bagi warga di sekitar Kampung Aren,” lanjut Anggi.
Sedangkan untuk target kampung wisata, telah dimulai penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pariwisata inklusi Kampung Aren, sekaligus persiapan training awal bagi calon tour guide dari pemuda sekitar, agar ikut berperan dan memiliki penghasilan dari pemberdayaan yang dilakukan.
“Jadi seluruh elemen masyarakat di Kampung Aren ditarget berdaya, sehingga angka pengangguran bisa kita tekan, serta kesejahteraan meningkat. Sesuai roadmap, seluruh program ini ditarget berjalan akhir 2021 mendatang,” pungkas Anggi.
Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Pupuk Kaltim Siapkan Produk Non Subsidi