Pada level tersebut, emiten yang telah melantai di Bursa sejak 2012 tersebut menjadi perusahaan yang teruji di lapangan maupun administrasi dari hasil survei dan observasi mendalam.
Dalam hal penerapan teknologi Waskita telah menjalin sinergi dengan Autodesk Inc. untuk mendukung upaya pembangunan tulang punggung teknologi yang kuat untuk mengakselerasi penyelesaian proyek berskala besar.
Nantinya, kerja sama antara Waskita dan Autodesk juga mencakup pengadopsian teknologi dari Autodesk seperti Architecture, Engineering, and Construction (AEC) Industry Collection dan BIM 360, untuk mengotomatiskan alur kerja untuk produktivitas yang lebih besar.
Selain memiliki pengalaman, Waskita juga telah mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan berupa fasilitas kredit yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan proyek luar negeri.
Sejauh ini, Waskita telah memetakan potensi proyek di pasar luar negeri dengan nilai lebih dari Rp 70 Triliun yang tersebar di Kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
“Jenis proyek yang kami kaji cukup beragam tapi sesuai dengan kompetensi inti Waskita, yaitu infrastruktur konektivitas dan pengembangan kawasan,” jelas Gunadi.