Kehadiran Bank Digital Dipercaya Makin Menguatkan Industri Perbankan

Selasa, 15 Desember 2020 | 13:42 WIB
Kehadiran Bank Digital Dipercaya Makin Menguatkan Industri Perbankan
Ilustrasi: Transaksi di perbankan. (Antara/Wahyu Putro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatnya digitalisasi di banyak sektor pada akhirnya turut meningkatkan kebutuhan transaksi keuangan secara digital di masyarakat.

Untuk itu kehadiran bank digital dirasa akan memperkuat industri perbankan nasional.

Ekonom Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Dr. Ardito Bhinadi, M. Si mengatakan, Indonesia merupakan pasar besar yang sangat potensial bagi pengembangan ekonomi digital, termasuk perbankan digital. Apalagi saat ini hampir semua transaksi keuangan di berbagai kota utama di Indonesia sudah banyak menggunakan platform digital seperti Gopay, Sopheepay, Dana dan juga OVO.

"Pengalaman transaksi secara digital yang telah dirasakan oleh masyarakat membuat layanan keuangan ini makin diminati. Apalagi transaksi digital jauh lebih efisien dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih cepat," kata Ardito dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Menurut Ardito demografi Indonesia yang semakin banyak penduduk usia milenial merupakan salah satu potensi pasar besar bagi layanan keuangan digital.

Oleh karena itu, kehadiran bank digital menjadi sangat strategis bagi penguatan ekonomi Indonesia. Melalui smartphone yang dimiliki, nasabah bank digital memperoleh layanan keuangan digital yang mudah, murah dan cepat.

Lebih lanjut Ardito mengungkapkan, dengan potensi pasar yang besar, Indonesia seharusnya memiliki banyak bank digital yang kuat mengingat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Selain itu Indonesia juga diproyeksikan sebagai salah satu negeri dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030.

"Digitalisasi ekonomi adalah kebutuhan mendesak dan ini harus dimanfaatkan oleh industri perbankan. Dengan regulasi yang makin baik oleh OJK, kehadiran bank-bank digital akan semakin melengkapi kekuatan bank-bank konvensional yang sudah ada," ungkapnya.

Berdasarkan proyeksi Standard Chartered pada tahun 2030 PDB Indonesia diperkirakan mencapai 10 triliun dolar AS. Posisi Indonesia hanya dibawah Tiongkok (64,2 triliun dolar AS), India (46,3 triliun dolar AS) dan Amerika Serikat (31 triliun dolar AS).

Baca Juga: Bank BJB Perluas Channel Pembayaran Samsat Online Banten

Ardito menambahkan, perlu kerja keras serta dukungan lintas kementerian dan lembaga di Indonesia untuk menciptakan bank digital dengan layanan yang kuat, sebab dari sisi teknologi dan infrastruktur perbankan di Indonesia masih tertinggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI