"Kalau memang tidak ada tindak pidana korupsi ya katakan saja. Jangan sampai menjadi bola liar, karena akan merusak tatanan semua. Siapa yang mempunyai dana sekitar sekitar Rp 500 triliun? Saya kira ini akan berbahaya jika kerja Kejaksaan Agung tidak menyelidikinya secara objektif akan mengguncang pasar modal," tandasnya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertemuan direksi dengan para Konfederasi Serikat Buruh merupakan sebagian dari pengenalan pada stakeholder utama serta dibukanya jalur komunikasi yg konstruktif untuk kerjasama di kemudian hari.
“Kami akan selalu transparan, karena BPJS Ketenagakerjaan dan serikat buruh akan saling bekerja sama, maka harus ada kepercayaan. Kalau kita dapat kepercayaan dari mereka, maka kami akan lebih mudah dalam bekerja dan tidak dicurigai," ucap Anggoro.
Ia juga menyampaikan target BPJS Ketenagakerjaan ke depan.
“Jelas, kita akan memperbanyak kepesertaan atau coverage. Saat ini, kepesertaan baru 30 persen dari total pekerja Indonesia. Maka target kita menuju ke angka lebih dari 50 persen kepesertaan dari total pekerja Indonesia," jelas Anggoro.
Selain itu, lanjut Anggoro, BPJamsostek akan memperbaiki pelayanan. Itu yang akan dikerjakan dalam waktu dekat.
“Kita juga akan memperbaiki bisnis proses di dalam, manual dikurangi. Intinya kita akan mendigitalisasi BPJS Ketenagakerjaan," tutupnya.