Larangan Mudik, Potensi Perputaran Uang di Ibu Kota Jakarta Rp 1,25 T

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 01:00 WIB
Larangan Mudik, Potensi Perputaran Uang di Ibu Kota Jakarta Rp 1,25 T
Ilustrasi pusat perbelanjaan di Jakarta. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah berpotensi meningkatkan gairah perekonomian di wilayah DKI Jakarta.

Menurut Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang hal tersebut akan membuat perputaran uang menetap di wilayah ibu kota saja.

Dikatakannya, kondisi ekonomi yang mulai membaik ditambah naiknya jumlah perusahaan yang mampu membayar tunjangan hari raya (THR) serta cairnya THR untuk ASN, TNI-Polri dan pensiunan akan membuat daya beli masyarakat di ibu kota semakin meningkat.

"Biasanya uang ini akan mengalir ke daerah tujuan mudik, namun karena larangan mudik yang sangat ketat maka uang tersebut berpotensi akan beredar di Jakarta dan sekitarnya," katanya dalam keterangan tertulis seperti dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (8/5/2021).

Dia mengemukakan, Warga Jakarta yang tidak pulang kampung diprediksi bakal meramaikan mal, hotel, restoran, kafe, pusat hiburan/wisata dan kawasan lain sekitar Bodetabek.

Dengan demikian, diharapkan bakal mendorong transaksi ekonomi yang signifikan. Masih menurutnya, setiap tahun biasanya sekitar tujuh juta orang atau setara 2,5 juta keluarga warga Jabodetabek mudik ke kampung halaman dan mengalirkan uang ke daerah mencapai Rp 10 triliun.

Namun pada tahun ini, keluarga di kampung hanya menerima kiriman uang lebaran karena adanya larangan mudik. Sedangkan untuk mengisi liburan Idulfitri, warga Jabodetabek akan mengunjungi berbagai tempat santai bersama keluarga.

Diperkirakan perputaran uang yang akan terjadi sebesar Rp 1,25 triliun dengan asumsi per keluarga membelanjakan paling sedikit Rp 500 ribu selama liburan Idul Fitri 1442 H.

"Ini perkiraan perputaran uang paling rendah dan ada kemungkinan di atas itu," katanya.

Baca Juga: Jika Tak Ditutup, Perputaran Uang di Pasar Gede Capai Rp52 Miliar Per Hari

Perputaran tersebut akan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta dan nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI