Kunjungi BUMDes di Yogyakarta, Mendes PDTT Janji akan Gandeng Pengusaha

Jum'at, 21 Mei 2021 | 21:58 WIB
Kunjungi BUMDes di Yogyakarta, Mendes PDTT Janji akan Gandeng Pengusaha
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar. (Dok: Kemendes PDTT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar dan Nyai Lilik Umi Nasriyah menyambangi BUMDes Kemudo Makmur di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Yogyakarta, Jumat (21/5/2021).

Setibanya di Kantor Desa Kemudo, Gus Menteri, demikian ia biasa disapa, langsung diajak oleh Kepala Desa, Hermawan untuk meninjau langsung Unit Usaha yang dilalukan oleh BUMDes Kemudo Makmur. Gus Menteri diperlihatkan Unit Pengolahan Limbah Kering Industri dan Furniture Jati Belanda.

Gus Menteri pun diminta untuk menuliskan kalimat inspirasi bagi pengelola BUMDes dan perangkat desa untuk bisa lebih maju.

Dalam arahannya, ia mengatakan, BUMDes Kemudo Makmur ini bisa dijadikan percontohan kerja sama kalangan industri dengan BUMDes, yaitu kerja sama pengolahan limbah kering Danone kepada BUMDes Kemudo Makmur.

"Ini jadi inspirasi, jadi saya akan segera bertemu dengan Direktur Danone, agar kerja sama ini tidak hanya di Prambanan, tapi di daerah lain. Polanya nanti mereplikasi dengan di sini," kata Gus Menteri.

Ia mengakui jika pihaknya terus menggenjot pengembangan BUMDes dengan menggandeng sejumlah pihak seperti Perkebunan, ESDM terkait dengan eksplorasi tambang yang masih belum bagus kerjasamanya.

Gus Menteri sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian agar terbangun sinergitas antara BUMDes dengan kalangan industri.

BUMDes, jika terus dikembangkan, kata Gus Menteri, bisa saja merambah sektor keuangan seperti Lembaga Keuangan Desa (LKD). Jika dikerjakan serius maka bisa jadi ini menggusur bank-bank yang ada saat ini.

"Ada contohnya RaboBank yaitu bank yang dikelola UMKM. Paling tidak di tahun 2023, ada 5.300 BUMDes Bersama LKD yang asetnya sudah tercatat Rp12,7 triliun," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Baca Juga: Bantu Monitoring Kepala Desa, Pendamping Desa Ringankan Beban Kemendes PDTT

Bisa saja nanti, kata Gus Menteri, BUMDesma mendirikan Bank Desa yang murni swasta karena semua masyarakat desa menyimpan uangnya di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI