Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengusukan adanya penambahan anggaran Kementerian BUMN 2022 sebesar Rp 33,34 miliar kepada Komisi VI DPR RI.
Tambahan ini diperlukan untuk memperbaiki gedung Kementerian BUMN yang berada di Merdeka Selatan.
Erick melanjutkan, beberapa perbaikan harus dilakukan, karena kondisi gedung Kementerian yang sudah usang dan cukup tua.
"Kalau kita lihat memang sebagai catatan terbesar memang gedung yang sekarang kami tempati sendiri kan sudah cukup tua. Karena itu, memang kita mengusulkan ada tambahan perbaikan di gedung yaitu 1 untuk lift barang sebesar Rp 2 miliar," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (3/6/2021).
Mantan Bos Klub Inter Milan itu memaparkan, tambahan anggaran tersebut juga untuk memenuhi aturan peraturan pemerintah untuk memasang solar panel di atap gedung Kementerian BUMN sebesar Rp 6 miliar.
"Yang lainnya sendiri untuk smart building yaitu Rp 14,1 miliar. Bagaimana kita ingin mengimplementasikan building jadi automation situ ada counter energy management dan pengembangan sistem integrasi untuk peningkatan IOT, jadi ini kita mau air bersih semua juga di jadikan satu sistem," kata Erick.
Selain itu, Erick yang juga sebagai Ketua Pelaksana KPCPEN juga bakal menggunakan tambahan anggaran itu untuk pembangunan aplikasi project management office dan portofolio manajemen.
Dalam rapat ini, Erick menyampaikan, pada tahun 2022 Kementerian BUMN mendapatkan anggaran sebesar Rp 208,2 miliar.
Anggaran itu dibagi dua program, pertama untuk program dukungan sebesar Rp 152,9 miliar dan kedua program pengembangan dan pengawasan sebesar Rp 55,3 miliar.
Baca Juga: Garuda Indonesia Punya Utang Rp 70 Triliun, Erick Thohir : Bisnis Gaya-gayaan
"Adapun sebagai highlight di dalam pembina dan pengawasan BUMN yang profesional adalah bagaimana kita membuat program kerja peningkatan profesional ASN dan juga peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi untuk memaksimalkan kinerja BUMN," tutur dia.
"Ada tiga hal yang bisa disampaikan adalah dukungan BUMN terhadap UMKM melalui program kemitraan, peningkatan profitabilitas BUMN dan peningkatan kapasitas pasar saham," tambah Erick.