“Kami sudah membuat program 2+1. Artinya, mahasiswa kuliah selama dua tahun di prodi dan satu tahun sisanya mereka dapat memilih kegiatan yang sesuai passion-nya dan rencana masa depan mereka, yakni apakah ingin menjadi entrepreneur, eksekutif profesional, maupun peneliti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suresh menjelaskan, untuk program entrepreneur, PresUniv sudah menyiapkan lab digital. Untuk program menjadi eksekutif profesional, PresUniv memiliki kerja sama magang dengan lebih dari 500 perusahaan di dalam dan luar negeri.
Sementara itu, untuk program menjadi peneliti, PresUniv juga sudah memiliki lembaga riset dan juga bekerja sama dengan lembaga riset dari perusahaan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, dan lainnya, yang dapat dimanfaatkan mahasiswa dengan mudah.
Melalui program ini, Prodi BA juga akan meningkatkan baseline mahasiswa yang melakukan student exchange ke luar negeri, menjadi profesional, maupun peneliti.
Kolaborasi riset dosen dan mahasiswa juga akan ditingkatkan dan menggali peluang-peluang lain dari program Kampus Merdeka, yang oleh pemerintah ditetapkan menjadi delapan IKU.
“Hingga saat ini Prodi BA sudah berhasil melakukan student exchange dengan universitas di dalam dan luar negeri. Kami pernah mendapatkan student exchange dari Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia. Begitu juga dengan mahasiswa kami melakukan student exchange ke Belanda dan Malaysia. Untuk itu, dana ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan program tersebut dan sebagai program lainnya yang sejalan dengan gagasan Kampus Merdeka,” tutup Suresh.