Beberpa point penting yang disampaikannya adalah tantangan sistem pangan global akibat dampak perubahan iklim, transbondary disease serta pandemi covid-19, peluang dalam inovasi teknologi melalui internasional research center dan ketersediaan ICT.
“Kami juga sampaikan bagaimana keberhasilan program 5 Cara Bertindak (CB) Kementan dalam merespon dampak pandemi melalui penguatan ketahanan pangan dan upaya kita bersama dalam mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern,” kata SYL.
Peran fundamental sektor pertanian menurut SYL tidak hanya sebagai Sektor Penyedia Pangan, tetapi juga menjadi Penyangga Perekonomian suatu negara, termasuk didalamnya Penyediaan Lapangan Kerja; serta Penopang Utama bagi Stabilitas Sosial, Budaya, Politik dan Tata Kelola Pemerintahan yang baik.
Selain menghadiri pertemuan tingkat Menteri G20, SYL juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri Pertanian G20 dan Pimpinan Organisasi Internasional yang hadir di Florence untuk mengucapkan apresiasi terhadap dukungannya kepada Indonesia dan membicarakan terkait kerja sama teknis, seperti program magang petani, akses pasar komoditas pertanian di luar negeri serta penandatangan MoU Kerjasama Selatan-selatan dibawah payung FAO.
Di akhir sambutannya, SYL menyampaikan apresiasi kepada Italia atas kepemimpinan G20 tahun 2021.
“Terima kasih dan selamat kepada Menteri Pertanian Italia, Stefano Patuanelli yang telah berhasil memimpin, mempersiapkan dan terselenggaranya pertemuan penting ini. Semoga saja ke depan kita bersama bisa mewujudkan kepastian dan keadilan perdagangan pangan dan pertanian lintas batas, balancing production and trade to fulfil food for all,” pungkasnya.