Perseroan pada semester II tahun ini berencana mengalokasikan capex untuk menyokong pertumbuhan operasional dan pengembangan bisnis.
Pengembangan bisnis ini seiring dengan rencana SSMS untuk menjajaki ekspansi bisnis di semester II/2021, antara lain rencana penambahan luas lahan perkebunan kelapa sawit, khususnya di Kalimantan Tengah.
"Saat ini total luas kebun inti perseroan mencapai 68.880 hektare. Kami tetap membuka peluang apabila ada momentum untuk pengembangan bisnis dan profit. Mengingat adanya moratorium lahan, SSMS terbuka dalam penambahan lahan perkebunan dan ekspansi perkebunan sawit asalkan sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang sudah diterapkan oleh SSMS," ujar Corporate Secretary SSMS, Swasti Kartikaningtyas dalam keterangannya, Jumat (1/10/2021).
Untuk produksi CPO, SSMS memproyeksikan produksi CPO pada kuartal II/2021 meningkat sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"SSMS terus mengupayakan peningkatan produksi CPO dapat melebihi dari tahun sebelumnya, sejak awal kami menargetkan meningkat sekitar 10-15 persen, atau sekitar 515.000 metrik ton (MT) dari 8 PKS milik perseroan. Sekedar mengingatkan, realisasi produksi CPO SSMS di tahun lalu sebesar 448.185 MT," imbuh Swasti.
Dengan momen harga CPO yang cukup tinggi, SSMS terus mengupayakan penjualan CPO dapat melampaui realisasi penjualan CPO di tahun lalu. Permintaan dan penjualan CPO SSMS masih sangat baik.
Ini tercermin dari penjualan CPO pada Juni 2021 yang diperkirakan meningkat sekitar 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Selain peningkatan harga CPO, sentimen positifnya adalah meningkatnya harga komoditi internasional, seperti meningkatnya harga palm kernel (PK) dan palm kernel oil (PKO).