Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan, lanjut Jony, juga membuka peluang bagi lulusan PresUniv untuk diterima bekerja di sana. Sebagai gambaran, saat ini sekitar 90% lulusan PresUniv diterima bekerja dalam kurun waktu enam bulan setelah mereka diwisuda. Bahkan tidak sedikit mahasiswa PresUniv yang diterima bekerja sebelum mereka lulus kuliah.
“Sejak lama PresUniv menerapkan kebijakan magang yang bersifat wajib. Magang merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan. Berkat kebijakan tersebut, banyak mahasiswa kami yang saat menyelesaikan program magangnya, langsung ditawari bekerja perusahaan tempat magangnya,” ungkap Jony.
Lanjut dia, gambaran tersebut menunjukkan bahwa lulusan PresUniv dapat diterima dengan baik oleh kalangan dunia usaha dan dunia industri.
Selebihnya, sebanyak 10% lulusan PresUniv ada yang memilih untuk membangun usaha sendiri dengan mendirikan perusahaan rintisan (startup) atau melanjutkan bisnis keluarganya. Dan, sebagian lainnya memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Seiring dengan penerapan Kurikulum 2020, PresUniv menetapkan tiga jalur karier yang dapat dipilih oleh mahasiswanya, yakni berkarier sebagai eksekutif profesional, menjadi pengusaha dan menjadi akademisi/peneliti.
Bagi yang ingin berkarier sebagai profesional, mereka akan mengambil program magang di perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya.
Sementara, bagi mahasiswa yang kelak ingin merintis usaha sendiri atau melanjutkan bisnis keluarga, mereka dapat memilih bergabung dengan inkubator bisnis PresUniv, yakni SetSail BizAccel. Inkubator bisnis PresUniv akan mendidik para mahasiswa untuk menemukan ide bisnis, membuat rencana dan mengeksekusinya sampai menjadi bisnis.
Di SetSail BizAccel, mahasiswa akan dibimbing baik oleh dosen maupun para praktisi bisnis, serta dipertemukan dengan para investor.
Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi, mereka bisa melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di dalam atau di luar negeri melalui berbagai program pertukaran pelajar dan skema lainnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Siapkan PLTD Apung Jadi Wisata Berbasis Edukasi Bencana
Contohnya, selama tahun 2021 ada lima mahasiswa PresUniv yang mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar ke universitas-universitas bergengsi di dunia melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Salah satunya ke universitas peringkat ke-20 terbaik di dunia, yaitu University of Edinburgh, United Kingdom. Sementara, bagi yang tertarik untuk menjadi akademisi/peneliti, mahasiswa boleh magang di lembaga-lembaga penelitian atau menjadi asisten profesor.
Untuk menopang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi era Industry 4.0, PresUniv berkolaborasi dengan PT Jababeka Infrastruktur, anak usaha Grup Jababeka, mendirikan Fabrication Laboratium (FabLab). Laboratorium ini memiliki dua fungsi.
Pertama, melatih mahasiswa-mahasiswa PresUniv dengan berbagai keterampilan dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan Industry 4.0. Kedua, membantu perusahaan-perusahaan di sekitar kawasan industri Jababeka yang ingin migrasi ke Industry 4.0.