Eksistensi Tembakau Kokoh Menopang Kebutuhan Hidup Petani

Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:50 WIB
Eksistensi Tembakau Kokoh Menopang Kebutuhan Hidup Petani
Petani Tembakau. (Dok Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sedangkan terkait dana bagi hasil, Lanjut Hamdani, itu keringat kami sebagai petani tembakau. Ada tembakau, ada cukai, kalau tidak ada tembakau, tidak ada cukai. Kalau boleh jangan 25 persen ke bidang teknis, porsinya diharapkan paling tidak 50 persen, untuk meningkatkan kualitas bahan baku yang baik sesuai norma standard yang mengatur pengembangan tembakau baik produksi, budidaya dan lainnya.

Selain itu, Lanjut Hamdani, Untuk mendukung pengembangan tembakau dimana merupakan komoditas ekspor, para petani juga dituntut untuk paham dan dapat memenuhi syarat standar kebutuhan pasar global baik dari sisi residu dimana apabila tidak dikembangkan dengan baik dapat membahayakan, maupun dari beberapa faktor lainnya.

"Untuk itu petani tembakau memerlukan pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) terkait penerapan budidaya yang baik, dan bimtek pendukung lainnya, demi meningkatkan kemampuan sdm khususnya petani tembakau sehingga dapat menghasilkan tembakau berkualitas bermutu baik dan berdaya saing serta memenuhi standar pasar global," ujarnya.

"Pemerintah harus hadir untuk petani diwaktu dan tempat yang tepat, baik pemerintah pusat maupun daerah seharusnya saling bersinergi membantu petani karena tak dapat dipungkiri komoditas perkebunan khususnya tembakau telah dan akan terus menopang kebutuhan hidup petani sehari-hari kedepannya," ujar salah satu tim dari Ditjen Perkebunan, Togu Rudianto Saragih, SH.,MH, selaku Perancang Peraturan Ahli Muda, Ditjen Perkebunan Kementan.

Pada kesempatan yang sama, Hamdani mengungkapkan bahwa, Hal yang mendorongnya untuk terus mengembangkan komoditas tembakau karena turun temurun keluarganya komitmen mengembangkan tembakau.

Terbukti dari orangtuanya yang berhasil menyekolahkan anak-anaknya, 5 orang bersaudara, dan bisa membangun rumah, hanya dari sahabatnya, cuma satu sahabat ayah saya, sahabatnya yaitu tembakau.

Sedangkan dari segi bisnis, Lanjut Hamdani, “keuntungannya lumayan, kita kerja cuma 9 (Sembilan) bulan bisa untuk hidup 1 (satu) tahun. Kata kunci bermitra, kalau menanam tembakau harus bermitra, jangan tanam tembakau kalau tidak bermitra, digarisbawahi,” cerita Hamdani kepada tim Ditjen Perkebunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI