Presiden Jokowi pun cukup kesal dengan tingginya angka importasi ini, dimana kata dia negara menghabiskan anggaran sebesar Rp80 triliun.
Impornya Rp80-an triliun, itupun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali. Subsidinya antara Rp60 triliun sampai Rp70 triliun," kata Jokowi dalam sambutannya.
Padahal kata dia sumber daya alam yang melimpah, sudah menjadi modal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri, namun sayangnya hal tersebut belum bisa dilakukan.
"Pertanyaan saya apakah ini mau kita terus-teruskan? Impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan kerja di negara lain padahal kita memiliki bahan baku, kita memiliki raw material-nya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME," katanya.
Dirinya pun berharap program hilirisasi yang saat ini dilakukan pemerintah dengan memberi nilai tambah bagi setiap sumber daya alam Indonesia bisa dimanfaatkan lebih besar lagi bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
"Ini sudah enam tahun yang lalu saya perintah, tetapi alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka yang panjang belum bisa dimulai, alhamdulillah hari ini bisa kita mulai groundbreaking proyek hilirisasi proyek batu bara jadi DME," ujarnya.