"Tema ESG sangat penting karena bagi industri yang berbasis sumber daya alam diharapkan benar-benar dapat mengedepankan dan menyelaraskan pengembangan industrinya dengan aspek-aspek dalam ESG," ujar Aryan sebagai penutup sambutan pembuka.
Membuka kegiatan seminar nasional, Menteri Perindustrian menyampaikan dukungannya dalam rangka mewujudkan IPK yang berwawasan ESG. IPK memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi nasional dan global sehingga mendorong agar Pemerintah untuk mendukung penerapan pengembangan daya saing nasional dengan memperhatikan prinsip industri hijau yang juga sejalan dengan era revolusi industi 4.0 dan mendorong implementasi kebijakan zero waste dan sirkular ekonomi.
"Pada masa Pandemi, terjadi key country pemasok bahan baku pulp ke dunia yang diikuti oleh negara Amerika Latin serta terus terbukanya permintaan pengembangan kertas kemasan selaras dengan pengembangan e-commerce," kata Menperin.
Susiwijono selaku Sesmenko dalam sambutan pembukaannya juga menyampaikan dukungannya untuk pengembangan indsutri pulp dan kertas berbasis ESG, Pada Januari 2022, utilisasi kertas meningkat menjadi 87.9%, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada angka 84%, realisasi PMA mencatat kenaikan 925 juta USD, tumbuh dibanding tahun sebelumnya serta investasi PMDN juga naik sebesar 5.8%.
Menambahkan dalam akhir sambutan pembukanya, Sesmenko memberikan dukungannya pada pengembangan IPK berbasis ESG.
“IPK berperan penting dalam ekonomi sirkular melalui pemanfaatan Kertas Daur Ulang (KDU) dengan penyerapan sampai dengan 7 juta ton pada 2021, kedepannya juga diharapkan agar IPK terus meningkatkan penurunan emisi gas rumah kaca dengan penerapan standar-standar berwawasan lingkungan." Tutup Sesmenko pada akhir sambutannya.