"Jadi terkait dengan tekanan inflasi sebenarnya bisa diredam, seperti misalnya pemerintah sudah mengalokasikan sebagian dari excess revenue ini untuk subsidi sehingga bisa menunda atau menahan laju inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan BBM," ujar Djumala.
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede juga menegaskan, kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia dan Ukraina justru jadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia dan diproyeksikan akan terus berlanjut hingga tahun depan.
"Kita sangat diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas, kita net exporter. Kita lihat dari trade balance kita, penerimaan devisa kita, itu sangat bagus di tahun 2022 dan mungkin juga berlanjut di 2023 sebagian," pungkas Raden Pardede.