Dorong Inklusi Keuangan, Layanan Tokoscore Bisa Dongkrak Pendapatan GOTO

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 21 September 2022 | 17:31 WIB
Dorong Inklusi Keuangan, Layanan Tokoscore Bisa Dongkrak Pendapatan GOTO
Ilustrasi GoTo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

”Memang untuk mencapai profitabilitas ini butuh tahapan. Tapi (Tokoscore) ini terobosan dan dalam mendorong inklusi keuangan merupakan suatu hal yang tentunya berpotensi menuai apresiasi dari pelaku pasar,” ungkapnya.

Jadi, layanan ICS yang ditawarkan Tokoscore tidak hanya dinikmati GOTO Finansial. Institusi keuangan lain juga dapat menggunakan layanan ini untuk mitigasi risiko Non Performing Loan (NPL). Daya jangkaunya bukan hanya kepada masyarakat yang sudah masuk radar institusi keuangan formal (Bankable) namun juga mampu memberikan data skor untuk masyarakat yang masih dalam kategori unbanked dan underbanked.

”Saya pikir ini merupakan terobosan dari GOTO dan ini aksi korporasi emiten yang mendatangkan manfaat luar biasa kepada masyarakat. Pemerintah pasti juga akan mendukung emiten-emiten yang mendorong inklusi keuangan,” terusnya.

Terlebih, data Bank Dunia (World Bank) mencatat Indonesia menduduki urutan keempat di dunia dalam hal jumlah masyarakat yang belum punya akses ke perbankan. Jumlahnya mencapai 95 juta penduduk dewasa Indonesia yang tidak memiliki rekening di institusi keuangan.

Di sisi lain, World Economic Forum di Davos pada 2021 seperti tertuang dalam paper berjudul “Pendekatan Baru untuk Penilaian Kredit Mempercepat Inklusi Keuangan di Negara Berkembang” menyebutkan bahwa bentuk alternatif penilaian kredit seperti ICS sukses digunakan di pasar negara berkembang karena data konsumsi konsumen e-Commerce yang luas.

Bagi internal ekosistem GOTO, Nafan menambahkan, layanan ICS Tokoscore akan sangat membantu lini bisnis GoTo Financial terutama karena sudah digunakan oleh Findaya untuk layanan produk GoPayLater dan GoModal. Khususnya dalam mendukung aspek prudent bisnis jasa keuangan GOTO.

”Ini sekaligus menjawab tantangan bagi GOTO dalam rangka menekan NPL. GOTO memang perlu selektif kepada calon-calon nasabahnya sehingga harus menerapkan prinsip KYC (Know Your Customer) dengan nasabahnya,” terangnya.

Nafan melihat GOTO berpeluang menjadi penguasa pasar layanan ICS melalui Tokoscore mengingat ekosistemnya yang kuat dan kemampuan mengoptmalkan big data. Di sisi lain, belum banyak pemain dari layanan sejenis. Saat ini, pemain di layanan ICS selain Tokoscore adalah Ascore.ai yang berafiliasi dengan Amartha, SkorLife, MyIdScore, dan Fineoz.

Seperti diketahui, layanan ICS dari Tokoscore baru saja meluncurkan produk terbaru yaitu Income Prediction dan Fraud Flags. Income Prediction dapat memberikan prediksi nilai pendapatan dari calon peminjam untuk membantu para mitra strategis di industri keuangan - seperti bank atau fintech - menilai kapasitas dari para calon peminjam. Sedangkan Fraud Flags bisa memberikan informasi jika calon peminjam memiliki aktivitas atau perilaku mencurigakan di platform e-commerce, Tokopedia.

Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, Alfamart dan Aladin Berkolaborasi Teknologi Digital dan Ekosistem

”Berbagai produk atau layanan ICS dari Tokoscore diharapkan bisa mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai kapasitas dan karakter calon peminjam guna menyediakan layanan keuangan ke lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan,” ujar CEO Tokoscore, Herman Widjaja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI