Pembicara berikutnya adalah Haris Witjaksono, Direktur Utama Surveyor Indonesia yang menyadari dalam proses transformasi terdapat peran penting dari pengembangan SDM. Hal ini harus dimulai dari kesadaran setiap pemimpin di semua lini. Didalamnya termasuk menentukan visi, kemudian menurunkannya menjadi sebuah program dan prioritas sehingga memimpin transformasi itu sendiri.
Selanjutnya Anton Sukarna selaku Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia menjelaskan bahwa untuk membangun budaya perusahaan dan SDM di BSI dimulai dengan mengimplementasikan budaya AKHLAK, pengukuran performance based culture, menanamkan mindset pembelajar tangguh dan menjalakan learning by doing.
“Institusinya menawarkan kebebasan bagi setiap karyawannya. Kebebasan yang dimaksud yang pertama freedom to celebrate, yaitu mengempower para karyawan untuk sukses. Kedua, freedom to motivate yaitu mengenali kontribusi terbaik yang dapat diberikan setiap karyawannya. Terakhir, freedom to Inspire yaitu dengan terus memberikan energi bagi setiap karyawannya untuk menjadi diri sendiri”, kata Badai Widyastuti Prasthari Direktur HR Reckitt Indonesia.
Sementara, Direktur Utama Balai Pustaka, Ahmad Fachrodji memaparkan proses bagaimana balai pustaka sedang bertransformasi agar bisa naik kelas. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia dengan berkolaborasi dengan para akris dan aktor indonesia.
Pada sesi selanjutnya Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasional Brantas Abipraya menyatakan Abipraya ternyata tidak hanya memiliki insan-insan yang luar biasa dan bisa diandalkan, walau begitu tentu di dalamnya tetap perlu membangun budaya untuk saling melengkapi sehingga insan Abipraya mengedepankan superteam dibandingkan superman.
“Membangun dan internalisasi nilai nilai merupakan hal yang penting, khususnya dengan memuliakan tuhan. Dengan bekerja karena tuhannya menjadikan kerja bagian dari ibadah. Selanjutnya membangun trust & memberikan tantangan kepada workforce”, kata Harlan Bestari Bengardi, Komisaris Utama Agricon Group.
Bingar Egidius Situmorang, Presiden Direktur Mustika Ratu mengatakan Leader yang baik tidak akan terlepas dari nilai-nilai growth mindest, profit oriented dan build solid teamwork saat menerapkan cara leadershipnya.
Hari kedua, Novitri Diah Lista Wulandari selaku Head of Corporate University Adira Dinamika Multi Finance menyampaikan di Adira target memang banyak pekerjaan memang harus di lakukan tapi tidak dengan cara tidak dengan bahagia karena kalau happy, Adira yakin produktifitas akan tercapai dengan baik.
Pembicara selanjutnya yaitu Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang menyatakan untuk unggul secara temporer maka organisasi perlu mempunyai tiga hal yang pertama yaitu kapabilitas untuk belajar lewat sensing dan benchmarking, kapabilitas untuk proses melalui inovasi dan perbaikan terus menerus, terakhir kapabilitas budaya di organisasi untuk selalu berinovasi.
Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, BPVP Lombok Timur Kolaborasi dengan Kagama
Sesi pamungkas IDLC 2022 di bawakan oleh Fauzi Rachmanto selaku Direktur Kubik Coaching yang menjelaskan empat langkah dalam menghidupkan culture untuk siap menghadapi masa depan yaitu, envision menentukan visi transformasinya dan dirumuskan ekspektasinya, enable melakukan support fasilitas belajar secara mandiri dan membangun knowledge base, execute sebagai leaders memastikan dapat aplikasikan dipekerjaan sehari-hari termasuk menghubungkan perubahan yang ada untuk mencapai performance, empower sebagai leader melakukan regular feedback terhadap anggota team dan melakukan coaching dan mentoring kepada team.