Bank Indonesia 'Kencangkan Sabuk Pengaman' Hadapi Ancaman Resesi Tahun 2023

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 01 Desember 2022 | 10:55 WIB
Bank Indonesia 'Kencangkan Sabuk Pengaman' Hadapi Ancaman Resesi Tahun 2023
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lima bauran disiapkan Bank Indonesia (BI) untuk menghadapi risiko resesi global dan krisis ekonomi pada 2023 nanti. 

“Perkenankan kami menyampaikan arah bauran kebijakan BI 2023. Dengan berlanjutnya gejolak global maka kebijakan moneter tetap akan kami arahkan pada stabilitas. Pro stability,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022.

Lima kebijakan ini meliputi kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan serta kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau.

Pertama, kebijakan moneter akan difokuskan pada stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pengendalian inflasi agar kembali ke sasaran awal sebagai bagian dari langkah mitigasi dampak rambatan gejolak global serta dukungan terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI akan melanjutkan respons kebijakan suku bunga melalui kalibrasi secara terukur atau well-callibrated, perencanaan yang matang atau well-planned dan dikomunikasikan secara transparan atau well-communicated untuk memastikan tercapainya sasaran inflasi inti lebih awal yaitu pada semester I-2023.

Besaran dan waktu respons kebijakan suku bunga tersebut didasarkan pada perkembangan ekspektasi inflasi dan inflasi inti dibandingkan dengan perkiraan awal dan sasaran yang akan dicapai atau data dependent.

Kedua, kebijakan makroprudensial longgar akan tetap dilanjutkan untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-prioritas serta UMKM guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Ini juga untuk mengembangkan inklusi ekonomi dan keuangan hijau,” ujar Perry, dikutip via Antara.

Ketiga, kebijakan sistem pembayaran dengan mendorong digitalisasi berdasarkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang satu bahasa, satu bangsa dan satu nusa.

Baca Juga: BI: Ekonomi Sumsel 2023 Bakal Tumbuh Kuat Seperti Tahun Ini

BI turut mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital, kerja sama sistem pembayaran antarnegara serta tahapan pengembangan Digital Rupiah sebagaimana diluncurkannya White Paper.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI