“Fasilitas pendukung PMR memungkinan proses produksi emas dari hulu ke hilir di dalam negeri, yang akan memberikan nilai tambah bagi neraca perbankan Indonesia,” tambah Airlangga.
Pembangunan smelter Manyar hingga akhir Desember 2022 telah mengeluarkan biaya investasi sebesar 1,63 miliar Dolar AS, atau setara Rp25 triliun, dari nilai total investasi sebesar 3 miliar Dolar AS, atau setara Rp45 triliun.
Smelter Manyar, dengan desain single-line terbesar di dunia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.