Menurut Gunawan, dalam pengembangan aplikasi BABE-Bun PSR, sertifikat kompetensi produsen benih menjadi salah satu persyaratan untuk dapat masuk kedalam sistem.
"Setelah dilakukan uji kompetensi Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan tahapan uji coba pada aplikasi BABE-Bun PSR, uji coba ini melibatkan produsen benih yang kompeten sebanyak 50 orang dari berbagai provinsi, perwakilan anggota koperasi pekebun Provinsi Banten, dan produsen pemilik kebun sumber benih," sebut Gunawan.
Stakeholder yang terlibat di antaranya ASD Bakrie, PT Socfin dan PT Bina Sawit Makmur. Uji coba diselenggarakan pada Jum’at 10 Maret 2023 di Kota Bogor. Para produsen benih sangat antusias dalam uji coba kali ini.
Menurut Sekertaris Jenderal Pengurus Pusat Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indoensia (PPPBTPI) Rusbandi, aplikasi ini merupakan perbaikan sistem perbenihan nasional lompatan besar yang dilakukan oleh Direktorat Perbenihan Perkebunan.
"Aplikasi ini diharapkan memberikan kemudahan bagi produsen benih dalam menampilkan produk benih sawit unggul bermutu, memudahkan traceability bagi pengawas benih, wadah bagi produsen benih yang kompeten dan sungguh-sunguh dalam penyedian benih bermutu sehingga benih unggul dapat dengan mudah diakses oleh pekebun," tuturnya.
Dia melanjutkan, kedepanya bukan hanya sawit, tapi komoditas lainnya perlu dimasukkan dalam aplikasi BABE-Bun.
"Saya mengharapkan aplikasi ini terus dapat ditingkatkan untuk mendukung kemajuan persawitan nasional," tukasnya.