Dorong Keberhasilan Budidaya Jamur, PHKT Implementasikan Inovasi Semenjana

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 17 November 2023 | 06:27 WIB
Dorong Keberhasilan Budidaya Jamur, PHKT Implementasikan Inovasi Semenjana
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) implementasikan beberapa inovasi yang berguna untuk mendorong keberhasilan program budidaya jamur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun kini Ibu–ibu KWT telah memiliki sumber pendapatan untuk keluarga dari budidaya jamur yang juga menjadi solusi untuk intensifikasi lahan pekarangan agar menjadi produktif.

Keberhasilan proses budidaya jamur sangat bergantung pertumbuhan myselium spora jamur yang sangat dipengaruhi oleh kondisi media tanam atau Baglog. Proses sterilasi baglog ini akan sangat menentukan keberhasilan tumbuhnya mesilium jamur.

Sebelumnya, sambung Suwantono, pada Program Semur Cendawan menggunakan cara sterilisasi konvensional dengan menggunakan drum bekas dan membutuhkan waktu sekitar 9-12 jam atau setara dengan 1 buah LPG 3 Kg untuk mensterilisasi 120 Baglog. Proses tesebut dinilai kurang efisien dalam penggunaan energi LPG.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut PHKT DOBS berhasil menciptakan teknologi tepat guna sederhana, berupa alat SEMENJANA (Sterilisasi Media Jamur dalam Bejana) yang dibuat menggunakan limbah Non-B3 PHKT berupa plat besi dan penggunaan insulasi yang maksimal yang mampu menghemat energi hingga 50%.

“Dengan kapasitas alat SEMENJANA sebanyak 240 Baglog dengan proses sterilisasi yang berlangsung sekitar 4-5 jam saja maka penghematan energi dari gas LPG 3 kg mencapai 50. Alat ini pun telah didaftarkan untuk mendapatkan paten sederhan di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual),” jelas Suwantono.

Sejak dicetuskannya program Semur Cendawan, menurut Suwantono, pola pikir masyarakat sekitar terhadap permasalahan alih fungsi lahan dapat diubah melalui aksi pemanfaatan lahan yang tersisa dengan kegiatan intensifikasi.

“Budidaya jamur ini pun mampu menyelesaikan permasalahan limbah serbuk kayu yang ada di Kelurahan Waru, dengan demikian budidaya jamur dapat menjadi solusi atas beberapa permasalahan sekaligus, serta menjadi pendorong kesejahteraan petani melalui penambahan sumber pendapatan baru dari budidaya jamur”, pungkasnya.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan menegaskan komitmen PHI dan anak perusahaan, termasuk PHKT, untuk terus mengembangkan program CSR yang inovatif dan berkelanjutan.

“Sejalan dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) kami terus mendorong operasi dan bisnis yang ramah lingkungan, kami mendukung setiap inovasi yang bisa menyelamatkan dan melestarikan lingkungan sebagai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim termasuk dalam program CSR perusahaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Kerap Disepelekan, Simak 8 Manfaat Silica Gel yang Jarang Diketahui Orang

Menurut Dony, selama Program Semur Cendawan berjalan, program ini tidak hanya menghasilkan nilai tambah ekonomi saja, namun berkontribusi terhadap pemanfaatan limbah serbuk kayu sebesar 240 ton/tahun, pengurangan emisi rumah kaca sebesar 40,77 ton CO2 /tahun. Dan efisiensi pada proses sterilasi dengan alat SEMENJANA mampu mengurangi heatloss 0,37GJ/ tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI