“Usulan tersebut akan diakomodasi dalam revisi RTRW Kabupaten Mempawah yang akan disinkronkan dengan RTRW Provinsi Kalimantan Barat yang sedang disusun,” kata Ismail ketika menjadi narasumber dalam FGD yang berlangsung pada 14 Desember 2023 lalu.
Pemerintah Kabupaten Mempawah juga memberikan kemudahan melalui penyederhanaan perizinan serta penyediaan sarana layanan atau fasilitas investasi. Proses perizinan dilakukan secara online dan menggunakan tanda tangan elektronik (TTE).
“Prosesnya lebih mudah, dapat dipantau, dan lebih cepat,” ujarnya lagi.
Pada saat yang sama, Pemerintah sedang menyiapkan jalan nasional Pontianak-Sungai Pinyuh-Singkawang, jalan tol Pontianak-Mempawah-Kijing-Singkawang-Sambas, serta jalur kereta api Bandar Udara Supadio-Pontianak-Sungai Pinyuh-Mempawah-Singkawang-Pemangkat-Sambas-Aruk.
“Semua itu untuk menciptakan well connected ecosystem guna menstimulasi pertumbuhan hinterland di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” kata Arif.
Hasil akhir yang hendak dituju adalah penurunan biaya logistik nasional yang kini masih di posisi 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2022. Angka ini sudah lebih rendah dibandingkan 23,8 persen pada 2018. Pemerintah menargetkan biaya logistik di angka delapan persen pada 2045.
Saat ini, Terminal Kijing dikelola PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Multipurpose, anak usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) –anak perusahaan PT Pelindo (Persero). Terminal Kijing pada tahap inisial memiliki dermaga dengan panjang satu kilometer dengan kapasitas peti kemas 500 ribu TEUs per tahun, dan terminal multipurpose sebesar 500 ribu ton per tahun.
Pembangunan Terminal Kijing sendiri dibagi dalam tiga tahap. Jika seluruh pembangunannya selesai, Terminal Kijing setiap tahunnya akan mampu melayani 1,95 juta TEUs peti kemas, 12,18 juta ton curah cair, 15 juta ton curah kering, serta 1 juta ton muatan multipurpose.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga dan Pelindo Bersinergi Kembangkan Fasilitas Penerimaan Energi di Benoa