3. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Emiten baja pelat merah ini mengalami rugi sebesar US$61,40 juta atau sekitar Rp951,04 miliar hingga kuartal III/2023. Padahal periode sama tahun lalu KRAS masih membukukan laba bersih sebesar US$80,15 juta (kurs jisdor Rp15.487).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Jumat (3/11/2023), KRAS mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 31,45% menjadi US$1,26 miliar atau setara Rp19,56 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,84 miliar.
Direktur Keuangan KRAS, Tardi dalam paparan publik secara daring, pada Rabu (22/11/2023) lalu mengakui kondisi keuangan perseroan sangat berat.
“Kondisi keuangan tahun 2023 lebih tertekan dibanding tahun 2022,” ungkap Tardi.
4. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
Emiten anak usaha WSKT ini menelan kerugian Rp508,85 miliar hingga periode September 2023. Pada periode yang sama di tahun 2022 (year-on-year/ yoy) perseroan sempat mencatat keuntungan sebesar Rp1,18 triliun.
Kondisi ini membuat defisit atau akumulasi kerugian menumpuk 6,02% dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp8,972 triliun per 30 September 2023.
5. PT Indofarma Tbk (INAF)
Baca Juga: Deretan Saham yang Bakal Ketiban 'Durian Runtuh' dari Program Makan Siang Gratis Prabowo
Kondisi tekor juga dialami emiten farmasi Indofarma yang harus menelan kerugian Rp191,7 miliar sampai Kuartal III 2023.