Dia mencatat, selama musim mudik 2024, jumlah bus yang beroperasi mencapai 30.361 unit, kapal penyeberangan 213 unit, pesawat 420 unit, kapal penumpang 26 unit, kapal perintis 107 unit, kapal swasta 1.208 unit, dan kereta api antarkota 431 unit.
Iswandi menambahkan, pembatasan operasional kendaraan angkutan barang di jalan tol dan nontol akan dimulai 5-16 April 2024.
Kemudian, dia melanjutkan, kebijakan one way akan diberlakukan pada 5-9 April 2024 dari km 72 hingga km 414. Selanjutnya, contraflow diberlakukan 5-11 April dari km 36 hingga km 72. Ganjil genap akan berlaku 5-9 April 2024 dari km 0 hingga km 414.
Untuk arus balik, one way akan diterapkan pada 12-16 April dari km 414 hingga km 72, contraflow 12-16 April dari km 72-km 36, dan ganjil genap 12-16 April 2024 dari km 414 hingga km 0.
"Patut dicatat, manajemen rekayasa lalu lintas dan kebutuhan lalu lintas bersifat situasional, berdasarkan pertimbangan dari Polri," ungkap Iswandi.
Manajemen Perjalanan
Jusri Pulubuhu menyatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para pemudik yang menggunakan mobil. Pertama, terkait masalah barang.
"Pastikan barang tidak menyita ruang, memicu ketertarikan orang untuk mencuri saat berhenti di rest area, dan menambah beban kerja mobil," kata dia.
Dia juga menyarankan pemudik tidak menaruh barang di atas mobil. Alasannya, ini bisa mengganggu stabilitas mobil dan membuat boros bahan bakar.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 Tidak Sama di Tiap Daerah, Catat Kepadatan di Lokasi Ini
Dia menyebut waktu ideal keberangkatan mudik adalah selepas subuh, karena kemampuan fisik dalam keadaan prima. Pemudik juga harus melakukan beberapa persiapan. Contohnya, olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tidur cukup, mengatur pola makan, dan gunakan pakaian yang nyaman.