Berdasarkan laporan keuangan bank, penurunan laba terjadi karena penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 19,13% (yoy) menjadi Rp159,05 miliar pada kuartal I-2024.
Dari segi pendanaan, Bank Mega Syariah berhasil mendapatkan DPK sebesar Rp9,98 triliun, turun 28,94 (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Pendirian bank ini merupakan inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan pengusaha muslim di Indonesia.
Sejak awal berdirinya, Bank Muamalat telah memperkenalkan berbagai inovasi dalam produk dan layanan keuangan syariah.
Contohnya, mereka adalah pelopor dalam asuransi syariah (Asuransi Takaful Keluarga), serta produk-produk seperti Shar-e yang diluncurkan pada 2004 sebagai tabungan instan pertama di Indonesia dan Shar-e Gold Debit Visa yang mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia.
Pada kuartal I-2024, Bank Muamalat membukukan laba bersih senilai Rp2,78 miliar. Nilai ini anjlok 72,7% (yoy) dibandingkan laba bersih kuartal I-2023 yang mencapai Rp10,23 miliar.
Penurunan laba terjadi setelah adanya distribusi bagi hasil sebesar Rp49,39 miliar, turun 13,62% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2023 yakni Rp57,17 miliar.
Walau ada penurunan pendapatan, Bank Muamalat berhasil mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 1,3% (yoy) dari Rp45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp46,1 triliun per 31 Maret 2024.
Baca Juga: Dari Dokter hingga Komisaris BSI, Mengungkap Perjalanan Karir Felicitas Tallulembang