Ada sejumlah inisiatif yang dilakukan untuk dekarbonisasi yang dilakukan ASI, yakni meningkatkan efisiensi pemakaian energi, memproduksi semen ramah lingkungan, mengubah penggunaan bahan bakar fosil ke energi alternatif.
“Saat ini, kami punya peta jalan dan jika dibandingkan 2010, kita sudah mengalami penurunan emisi dari 730 CO per kilogram turun sekaran menjadi 620 CO per kilogram,” kata Lilik.
Tantangan yang perlu dihadapi industri semen diantaranya investasi pada bidang teknologi karena harus melakukan penyesuaian pada penggunaan bahan bakar alternatif, kebijakan dari pemerintah yang perlu disinkronkan penggunaan bahan bakar alternatif dan kemudahan perizinan, hingga kesulitan mendapatkan bahan bakar alternatif di sejumlah daerah.
“Kami berharap ada insentif, sehingga pabrik semen mendapatkan kemudahan dalam memodifikasi peralatan," pungkasnya.