Wamentan Dukung Program Revitalisasi Industri Pupuk untuk Genjot Produktivitas Pertanian Nasional

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 17:32 WIB
Wamentan Dukung Program Revitalisasi Industri Pupuk untuk Genjot Produktivitas Pertanian Nasional
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mendukung upaya revitalisasi industri pupuk di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mendukung upaya revitalisasi industri pupuk di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero), sehingga proses produksi lebih efisien dalam menghasilkan pupuk berkualitas.

"Pupuk Sriwidjaja ini legend. Tentu saja kita mendorong untuk perbaikan alat-alat, sehingga (revitalisasi ini, Red) meningkatkan efisiensi pada kegiatan produksinya dan menghasilkan pupuk yang berkualitas, pupuk yang harganya terjangkau. Kalau efisien kan harga pokok produksinya turun," ujarnya ditulis Jumat (23/8/2024).

Wamentan menambahkan, pupuk yang berkualitas dan ketersediaan pupuk yang mencukupi dari pabrik modern dan efisien dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Apalagi saat ini pemerintah sudah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari alokasi awal 2024 sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, serta memperbaiki sistem pengairan sawah tadah hujan dengan memberikan 64.000 pompa di seluruh Indonesia agar bisa tanam lebih dari satu kali dalam setahun.

"Kita sudah cek kemana-mana, jumlah pupuk (tahun 2204, Red) lebih besar dari tahun 2023. Ini relatif stabil, aman, bahkan banyak pupuk yang tersedia di pengecer tapi belum terserap. Ini menggembirakan," tandas Wamentan.

Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto menyambut positif dukungan Wamentan dalam upaya revitalisasi industri pupuk di tanah air. Langkah revitalisasi ini selaras untuk mendukung program peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Ia menambahkan, komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam program peningkatan produktivitas pertanian nasional dilakukan dengan menjaga ketersediaan stok sesuai dengan regulasi.

Secara nasional, per tanggal 21 Agustus 2024 sebanyak 1.220.283 ton, terdiri dari Urea 683.930 ton, NPK Phonska 522.501 ton, dan NPK Formula Kakao sebesar 13.852 ton.

Alokasi ini lebih banyak dari ketentuan minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebesar 363.190 ton atau sekitar 263 persen.

Baca Juga: Transformasi Industri Pupuk Menuju Green Urea: Tantangan dan Peluang di Era Energi Bersih

"Stok tersebut saat ini berada di gudang Lini I (Gudang Produsen) hingga di Gudang Lini III (Level Kabupaten/Kota). Kami berharap petani bisa mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi di sisa waktu empat bulan ini untuk mendukung produktivitas pertanian," ujar Bob.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI