Kualitas BBM Penentu Tingkat GRK dan Pertumbuhan Ekonomi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 12 Februari 2025 | 07:58 WIB
Kualitas BBM Penentu Tingkat GRK dan Pertumbuhan Ekonomi
Executive Director Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal dalam media workshop bertema Perbaikan Tata Kelola BBM untuk Mengatasi Persoalan Polusi Udara, Kesehatan dan Ekonomi.

“Jika terjadi kenaikan BBM, yang terkena dapaknya yang paling miskin,” kata dia.

Jika menggunakan pembatasan BBM subsidi untuk sebagian jenis kendaraan, pemerintah hanya memberikan subsidi sebesar Rp 93 triliun pada 2025. Angka subsidi ini terus berkurang hingga Rp 80 triliun pada 2028.

Dalam skenario ini, pemerintah hanya memberikan subsidi terhadap sepeda motor dengan populasi 80 persen pengguna dan angkutan umum dengan jumlah populasi 113,8 juta kendaraan.

CORE mengadakan survei pada Desemer 2024 tentang seberapa besar masyarakat yang bersedia menanggung kenaikan BBM dengan kualitas yang lebih baik. Hasilnya 74,4 persen dari 394 respons setuju terhadap kebijakan Euro-4.

Dari hasil survei, rata-rata maksimal per liter yang bersedia dibeli dalah Rp 11.938 untuk bensin Euro-4 dan Rp 8.739 untuk diesel Euro-4.

Menurut Faisal, kenaikan ini berdampak minimal terhadap masyarakat kelas menengah. Yang akan terdampak mungkin masyakarat dengan pengeluaran yang kurang dari Rp 4 juta per bulan.

Meskipun akan bagus jika pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), namun dia tidak yakin kondisi fiskal di Indonesia memungkinkan untuk itu. Sebab, saat ini pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI