Suara.com - Najwa Shihab dikenal sebagai jurnalis yang vokal terhadap berbagai isu sosial dan politik. Baru-baru ini, karier dan bisnis Najwa Shihab menjadi perbincangan seiring munculnya isu bahwa ia akan bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto.
Isu tersebut tidak berkembang tanpa alasan. Najwa selama ini menjadi salah satu sosok yang dipercaya publik dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Namun, di tengah meningkatnya tensi politik akibat pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI), sikap diamnya justru mengundang tanda tanya besar dari masyarakat.
Media sosialnya justru lebih banyak menampilkan aktivitas pribadi dan program-program keagamaan selama Ramadan, bukan respons terhadap isu politik yang sedang memanas. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa ada alasan tertentu di balik sikapnya yang berbeda dari biasanya.
Nama Najwa dikenal luas melalui program "Mata Najwa" yang menampilkan wawancara tajam dengan tokoh-tokoh penting di berbagai bidang. Selain itu, Najwa juga sukses membangun bisnis di dunia media digital melalui Narasi TV. Berikut informasi selengkapnya.
Profil dan Perjalanan Karier Najwa Shihab
Najwa Shihab lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, pada 16 September 1977. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Quraish Shihab dan Fatmawati Assegaf.
Sejak kecil, Najwa tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai pendidikan dan agama. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Makassar sebelum melanjutkan ke SMP Al-Ikhlas dan SMA Negeri 6 Jakarta.
Pada usia 16 tahun, Najwa mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Amerika Serikat.
Baca Juga: Pendidikan Mentereng Najwa Shihab, Santer Isu Masuk Kabinet Prabowo
Setelah lulus SMA, ia diterima di Universitas Indonesia melalui jalur PMDK dan memilih jurusan Hukum. Meskipun berlatar belakang hukum, kecintaannya pada dunia jurnalistik semakin tumbuh ketika ia menjalani magang di divisi berita RCTI.
Pengalaman ini membuatnya semakin tertarik mendalami dunia jurnalistik. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 2000, Najwa bergabung dengan Metro TV, stasiun televisi nasional milik politisi NasDem, Surya Paloh.
Di Metro TV, Najwa memulai karier sebagai reporter lapangan. Ia meliput berbagai peristiwa penting, termasuk bencana tsunami Aceh pada 2004.
Liputannya di Aceh tidak hanya mendapat apresiasi luas tetapi juga membuatnya menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), seperti Hari Pers Nasional Award dan Reporter Televisi Terbaik.
Seiring berjalannnya waktu, Najwa dipercaya menjadi pembawa berita dan akhirnya mendapat kesempatan memandu program talk show "Mata Najwa". Program ini menjadi salah satu tayangan yang populer di Indonesia berkat pendekatan kritis dan pertanyaan tajam yang sering ia ajukan kepada narasumber.
Pada tahun 2008, Najwa mendapatkan beasiswa S2 dari pemerintah Australia untuk melanjutkan studi di Melbourne Law School dengan fokus pada Hukum Media. Ia juga menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf, seorang pengacara, saat masih menempuh pendidikan di UI.
Setelah lebih dari satu dekade berkarier di Metro TV, pada 2017 Najwa memutuskan hengkang dan mendirikan perusahaan media digitalnya sendiri, Narasi TV.
Bisnis Najwa Shihab
Najwa Shihab memiliki bisnis digital, yaitu Narasi TV yang didirikan pada tahun 2018 di bawah naungan PT Narasi Citra Sahwahita.
Perusahaan ini bergerak di bidang media digital dan jurnalisme dengan visi menjadi platform yang mampu mengkritisi berbagai isu sosial dan politik.
Bersama dua rekannya, Catharina Davy dan Dahlia Citra, Najwa membangun Narasi TV sebagai ruang bagi anak muda untuk berdiskusi dan berbagi ide.
Melalui YouTube, Narasi TV berkembang pesat. Selain itu, Narasi TV juga aktif menyebarkan informasi melalui berbagai media sosial untuk menyasar anak-anak muda.
Selain menyajikan berita dan analisis, mereka juga mengadakan berbagai workshop serta acara untuk membangun keterlibatan masyarakat dalam diskusi-diskusi kritis.
Najwa menekankan bahwa meskipun konten berkualitas adalah prioritas, membangun komunitas dan kolaborasi adalah aspek yang tidak kalah penting dalam dunia media.
Najwa Shihab Diprediksi Masuk ke Kabinet Prabowo?
Di tengah menegangnya situasi politik nasional, nama Najwa Shihab mencuat sebagai salah satu kandidat potensial untuk masuk dalam kabinet Prabowo Subianto.
Dengan latar belakang hukum dan jurnalistiknya, ia berpotensi menduduki jabatan di bidang komunikasi, hukum, atau pendidikan. Namun, hingga saat ini, Najwa belum memberikan tanggapan resmi terkait isu tersebut.
Isu ini mencuat setelah Najwa terlihat lebih pasif dalam mengomentari isu-isu politik terkini, termasuk pengesahan RUU TNI yang mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak.
Publik yang terbiasa dengan keberanian dan ketegasan Najwa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah mempertanyakan diamnya jurnalis senior ini.
Sejumlah warganet berspekulasi bahwa Najwa tengah mempertimbangkan untuk mengambil peran di pemerintahan. Namun, di sisi lain, ia tetap aktif di media sosial, meskipun lebih banyak membagikan kegiatan pribadi dibandingkan membahas isu-isu politik.
Selama bulan Ramadan, ia lebih fokus pada program "Shihab dan Shihab" bersama ayahnya, Quraish Shihab, yang membahas diskusi tentang agama Islam.
Demikianlah informasi terkait karier dan bisnis Najwa Shihab yang diisukan masuk ke kabinet Prabowo.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas