Usai Kebijakan Trump, Elon Musk Berharap Eropa Segera Atur Regulasi Bebas Tarif

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 06 April 2025 | 14:30 WIB
Usai Kebijakan Trump, Elon Musk Berharap Eropa Segera Atur Regulasi Bebas Tarif
elon musk (Instagram @elonrmuskk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gagasan Musk mendapat dukungan dari Partai League yang anti-globalisme, tetapi menuai skeptisisme dari kalangan pro-proteksionisme di AS. Mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menyatakan, “Kebijakan Trump dirancang untuk melindungi industri domestik. Perdagangan bebas hanya menguntungkan korporasi besar.”

Di sisi lain, Komisi Eropa menyatakan sedang mengevaluasi proposal kerja sama ekonomi dengan AS, termasuk kemungkinan perjanjian baru pasca-Presiden Biden. “UE terbuka untuk dialog, tetapi tidak under pressure,” tegas juru bicara UE.

Musk, seperti yang dikutip via Anadolu Agncy, menggarisbawahi bahwa inisiatif perdagangan bebas harus didukung oleh kemitraan teknologi, terutama di bidang AI, energi terbarukan, dan manufaktur. “AS dan Eropa punya kesempatan menjadi pemimpin ekonomi digital jika hambatan dagang dihilangkan,” tambahnya.

Meski demikian, realisasi gagasan ini diragukan banyak pihak mengingat polarisasi politik di AS dan Eropa. “Musk adalah visioner, tapi tarif adalah alat politik. Perubahan kebijakan butuh waktu,” kata ekonom Harvard, Kenneth Rogoff.

Sementara ketegangan perdagangan terus memanas, dunia bisnis internasional menunggu apakah wacana Musk akan mendapat traksi atau justru tenggelam dalam perang dagang AS-Eropa yang kian sengit.

Menurut sejumlah pengamat, kebijakan tarif Trump mencerminkan pendekatan "zero-sum game" dalam perdagangan—AS harus "menang" dengan mengorbankan mitra dagangnya. Meski beberapa segeri industri AS diuntungkan, kebijakan ini juga memicu inflasi dan ketegangan geopolitik. Beberapa kalangan pro-pasar bebas mengkritiknya, tetapi Trump tetap bersikukuh bahwa tarif adalah alat vital untuk kekuatan ekonomi AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI