Rangkaian akuisisi kemudian dilanjutkan dengan PMTHMETD (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) melalui mekanisme penerbitan 11.9 Miliar saham baru seri B senilai Rp559,1 Miliar.
Akuisisi ini mendukung penyehatan keuangan Net TV yang dapat digunakan untuk tambahan modal dan penyelesaian utang perseroan. Peluang bagi Net TV untuk terbebas dari utang (Debt Free) dan memperbaiki kinerja perusahaan yang sepanjang tahun ini kurang begitu sehat.
Kinerja keuangan NETV memang tidak begitu memuaskan sejak tahun 2018 hingga 2023. Televisi swasta ini terus mencatatkan kerugian dengan pendapatan yang fluktuatif. Tahun 2018, pendapatan perusahaan tercatat merugi dan bahkan laba per tahun ini hanya Rp23 Miliar.
Selain itu, kredit Net TV juga cukup tinggi dan kesulitan membayar cicilan utang sebab perusahaan yang mengalami kerugian. Hingga pada akhir April 2024, Net TV terancam bangkrut karena tidak mampu membayar utang yang jatuh tempo.
Penambahan modal oleh MD Entertainment tentu menyelamatkan Net TV yang memiliki masalah utang berkepanjangan. Namun, aksi korporasi dengan mekanisme reverse split stock ini seringkali dikhawatirkan oleh investor.