Harga Tiket Pesawat Internasional Bakal Alami Kenaikan, Ini Biang Keroknya

Selasa, 22 April 2025 | 08:00 WIB
Harga Tiket Pesawat Internasional Bakal Alami Kenaikan, Ini Biang Keroknya
Harga tiket bakal naik. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga pesawat komersial terus mengalami kenaikan. Lantaran beberapa tahun terakhir karena guncangan rantai pasokan akibat pandemi, siap untuk naik lebih jauh karena Boeing dan Airbus dihantam oleh tarif perdagangan.

"Dibandingkan dengan tahun 2018, harga jet komersial telah naik sekitar 30 persen," kata seorang pakar penerbangan kepada AFP tanpa menyebut nama , Selasa (22/4/2025).

Dengan kenaikan harga pesawat maka diperkirakan tiket maskapai penerbangan di seluruh dunia bisa mengalami kenaikan. Hal itu tergantung perusahaan maskapai yang membeli pesawat dari Boeing dan Airbus.

Selain itu, raksasa kedirgantaraan Amerika dan Eropa itu telah bergulat dengan biaya yang lebih tinggi untuk bahan-bahan utama seperti titanium, komponen dan energi, serta tekanan biaya tenaga kerja secara keseluruhan.

Untuk menyelesaikan pemogokan buruh, Boeing akhir tahun lalu menyetujui kontrak baru dengan serikat pekerja mesinnya yang berpusat di Seattle yang menaikkan upah sebesar 38 persen selama empat tahun.

Hanya beberapa bulan sebelumnya, Spirit AeroSystems, pemasok utama bagi Boeing dan Airbus, mencapai kesepakatan dengan kenaikan upah yang serupa.

Richard Aboulafia, direktur pelaksana di konsultan AeroDynamic Advisory memperkirakan harga bahan dan peralatan telah meningkat 40 persen sejak 2021. Itu sebelum tarif Trump sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium, yang digunakan di pesawat terbang.

"Agak ironis, bahan mentah bukanlah masalah, tetapi Donald Trump bertekad untuk menjadikannya masalah," kata Aboulafia.

Inflasi dalam penerbangan telah meningkat, dan itu hanya akan bertambah buruk dengan tarif yang diberlakukan ini. Terlebih lagi, pesawat generasi baru, seperti Boeing 737 MAX dan 787 Dreamliner serta Airbus A321neo, dapat dijual dengan harga premium berkat konsumsi bahan bakarnya yang lebih rendah.

Baca Juga: Jeff Bezos Patok Harga Tiket Pesawat Rp 7,8 Miliar untuk Wisata Luar Angkasa

Dampak tarif tidak tercermin dalam literatur harga resmi perusahaan yang sudah basi. Boeing belum memperbarui angkanya sejak 2023, sementara katalog Airbus tidak tersentuh sejak 2018.

"Harga katalog adalah karya fiksi belaka. Anda mendapat diskon 50 persen jika datang dengan pakaian yang bagus," bebernya.

Airbus memutuskan untuk menghentikan penggunaan harga katalog sejak lama karena harga tersebut tidak berkorelasi erat dengan harga akhir, yang didasarkan pada setiap kontrak khusus dalam hal konfigurasi dan detail pesawat.

Perusahaan kedirgantaraan akan sering menegosiasikan layanan tambahan seperti dukungan atau pelatihan pesawat dengan harga diskon saat pesawat dikirimkan, kata pakar yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Kesepakatan semacam itu membuat harga resmi yang tercantum menjadi kurang berarti, imbuh mereka. Kontrak untuk pesawat baru biasanya mencakup klausul penyesuaian inflasi, sementara harga juga dapat diubah jika pengiriman tertunda.

Karena kontrak biasanya dalam mata uang dolar, ada juga kelonggaran untuk perubahan nilai tukar. Boeing mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya mengevaluasi harga berdasarkan biaya produksi dan faktor pasar lainnya, tetapi tidak membahas rinciannya secara publik karena berkaitan dengan persaingan.

Baik Boeing maupun Airbus saat ini memiliki banyak pesanan pesawat yang akan membuat mereka tetap sibuk hingga akhir dekade ini. Namun, permintaan yang kuat itu sendiri tidak serta merta bakal meningkatkan harga.

"Ini situasi yang sangat kompetitif. Kedua perusahaan bersaing untuk setiap transaksi dan itu memengaruhi harga," kata pakar pesawat.

Sebagian besar maskapai penerbangan memilih untuk berbisnis dengan Airbus dan Boeing.

"Sebelum Covid, Boeing dan Airbus bersaing untuk pasar dengan harga yang benar-benar lebih rendah, bahkan mungkin terlalu rendah," kata Manfred Hader dari konsultan Roland Berger.

Namun, maskapai penerbangan mampu membeli pesawat yang lebih mahal pada periode pasca-lockdown, dengan permintaan perjalanan yang kuat, sehingga meningkatkan harga tiket dan profitabilitas maskapai, kata Hader.

Pada bulan Februari, maskapai penerbangan Jepang ANA memesan 77 pesawat dari Boeing, Airbus, dan perusahaan Brasil Embraer, dengan memberikan harga katalog terbaru yang menunjukkan peningkatan dari level sebelumnya. 

Pesanan tersebut menetapkan harga Boeing 787 Dreamliner sekitar 386 juta dollar AS dan 737 MAX sekitar 159 juta dollar AS, dibandingkan dengan 292 juta dollar AS dan 121,6 juta dollar AS pada tahun 2023, menurut perhitungan AFP.

Harga Airbus A321neo sekitar 148 juta dollar AS dibandingkan dengan 129,5 juta dollar AS pada katalog tahun 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI