Kredit konsumer naik 11,3% YoY menjadi Rp225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5% YoY hingga Rp135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9% YoY hingga Rp23,3 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19% YoY menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25% total portofolio pembiayaan.
BCA menyediakan promo suku bunga spesial bagi debitur SME pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan sektor pendidikan. Total DPK BCA naik 6,5% YoY mencapai Rp1.193 triliun. Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.
Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19% YoY mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2% YoY. Dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp21,1 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 8,1% YoY mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4% YoY . Rasio cost to income terkelola baik di level 28,5%.
Lalu, Rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6% dan 2%. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5% dan 66,5%. Laba BCA dan entitas anak tumbuh 9,8%, mencapai Rp14,1 triliun pada kuartal I 2025.