Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi atas delapan indeks utama besutannya pada periode Juli 2025. Hasilnya terjadi perombakan besar-besaran pada komposisi saham-saham pilihan.
Sebanyak 20 saham harus rela "terdepak" dari berbagai indeks bergengsi, sementara sejumlah nama baru siap unjuk gigi mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2025.
Mengutip pengumuman resmi BEI, Sabtu (26/7/2025) terdapat dua penghuni baru IDX30 yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Jumbo Farm Pasifik Tbk (JFPA). Keduanya, mendepak BBTN dan MAPI dari daftar 30 saham dengan kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi
Tak kalah menarik adalah perombakan di indeks LQ45, yang dikenal sebagai kumpulan 45 saham paling likuid di BEI. Ada dua pendatang baru yang siap bersinar yakni PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (AADI) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Namun, masuknya AADI dan SCMA berarti PT Essa Industries Tbk (ESSA) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) harus angkat kaki dari deretan saham-saham paling diminati ini.
Indeks IDX80 juga mengalami perombakan signifikan dengan masuknya tiga nama baru: yakni PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (AADI) - Kembali muncul di indeks ini, menunjukkan peningkatan kinerja, PT Petrosea Tbk (PTRO) dann PT Raja Ampat Energy Tbk (RAJA)
Sementara itu, tiga saham yang harus dicoret dari indeks ini adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).
Sedangkan perombakan paling masif terjadi pada indeks Kompas100 untuk periode 1 Agustus 2025 hingga 30 Januari 2026. Sebanyak 11 saham baru berhasil masuk, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (AADI), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (CLEO), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSSA), PT Panin Bank Tbk (PNBN), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (STAA), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Transkon Jaya Tbk (TCPI)
Dampak dari masuknya belasan saham ini, 11 saham lainnya harus terlempar dari Kompas100. Mereka adalah: BDKR, BMTR, INET, MARK, MIDI, SMIL, SSMS, SURI, TOBA, UNIQ, dan WIFI.
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi 2025, Kapitalisasi Tembus Rp13.519 Triliun
Menariknya, beberapa indeks lain seperti Bisnis-27, MNC36, dan SMInfra18 tidak mengalami perubahan anggota baru untuk periode 1 Agustus - 31 Oktober 2025. Ini menunjukkan bahwa komposisi saham di indeks-indeks tersebut dianggap masih relevan dan stabil.