Setelah era KRL non-AC seperti Holec, PT INKA kembali meluncurkan inovasi dengan memproduksi KRL AC INKA EA201, atau yang juga dikenal dengan nama KRL-I.
Diluncurkan pada tahun 2001, KRL ini merupakan purwarupa dari generasi KRL berpendingin udara (AC) pertama buatan dalam negeri. Dengan teknologi Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT), KRL ini menggabungkan komponen dari Jepang dan Eropa.
Komponen-komponen seperti sistem kelistrikan disuplai oleh Toshiba dan PT LEN Industri, menunjukkan bahwa KRL ini merupakan hasil kolaborasi teknologi lokal dan asing.
KRL-I sempat beroperasi dalam beberapa layanan seperti Serpong Ekspres dan Ciliwung Blue Line, sebelum akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 2014 karena tergantikan oleh KRL impor dari Jepang.
Cek Fakta Pernyataan Wamen BUMN
Pernyataan Wamen BUMN yang menyebut bahwa Indonesia akan pertama kalinya mengoperasikan KRL buatan dalam negeri terbukti tidak akurat. Fakta sejarah menunjukkan bahwa KRL buatan Indonesia sudah pernah dioperasikan sejak tahun 1994 melalui KRL BN-Holec dan dilanjutkan oleh KRL-I pada awal 2000-an.
Meskipun terdapat berbagai kendala teknis dan operasional yang dihadapi KRL buatan lokal tersebut, hal ini tidak menghapus kenyataan bahwa Indonesia sudah lebih dahulu memproduksi dan mengoperasikan KRL sendiri, jauh sebelum momen peringatan 100 tahun KRL.
Oleh karena itu, penting bagi para pejabat publik untuk menyampaikan informasi dengan akurat dan berdasarkan fakta sejarah agar tidak menimbulkan kesan negatif dan kontroversi, apalagi mengabaikan fakta sejarah.
Baca Juga: Tradisi Telur Paskah, Kenapa Jadi Buruan Anak-Anak Saat Hari Raya?
Tentunya, pejabat publik harus selalu mengkroscek fakta sebelum membuat pernyataan. Kebenaran informasi yang disampaikan tidak hanya menjaga kredibilitas pribadi, tetapi juga reputasi institusi yang diwakili.